Minggu, 18 September 2011

KISAH LANTAI DAN PATUNG PUALAM

Alkisah terdapat sebuah museum yang lantainya terbuat dari batu pualam yang indah. Di tengah-tengah ruangan museum itu dipajang sebuah patung pualam yang juga sangat besar. Banyak orang datang dari seluruh dunia mengagumi keindahan patung pualam itu. Suatu malam, lantai pualam itu berkata pada patung pualam.

Lantai pualam : ”Wahai patung pualam, hidup ini sungguh tidak adil. Benar-benar tidak adil! Mengapa orang-orang dari seluruh dunia datang kemari untuk menginjak-injak diriku tetapi mereka mengagumimu? Benar-benar tidak adil!”

Patung pualam : ”Oh temanku, lantai pualam yang baik. Masih ingatkah bahwa kita ini sesungguhnya berasal dari gunung yang sama?”

Lantai pualam : ”Tentu saja, justru itulah mengapa aku semakin merasakan ketidak- adilan itu. Kita berasal dari gunung batu yang sama, tetapi sekarang kita menerima perlakuan yang berbeda. Benar-benar tidak adil!”

Patung pualam : ”Lalu apakah kau masih ingat ketika suatu hari seorang pemahat datang dan berusaha memahat dirimu, tetapi kau malah menolak dan merusakkan peralatan pahatnya?”

Lantai pualam : ”Ya, tentu saja aku masih ingat. Aku sangat benci pemahat itu. Bagaimana ia begitu tega menggunakan pahatnya untuk melukai diriku. Rasanya sakit sekali!”

Patung pualam : ”Kau benar! Pemahat itu tidak bisa mengukir dirimu sama sekali karena kau menolaknya.”
Lantai pualam : ”Lalu?”

Patung pualam : ”Ketika ia memutuskan untuk tidak meneruskan pekerjaannya pada dirimu, lalu ia berusaha untuk memahat tubuhku. Saat itu aku tahu melalui hasil karyanya aku akan menjadi sesuatu yang benar-benar berbeda. Aku tidak menolak peralatan pahatnya membentuk tubuhku. Aku berusaha menahan rasa sakit yang luar biasa.”

Lantai pualam : ”Mmmmmmm.........”

Patung pualam : ”Kawanku, ini adalah harga yang harus kita bayar pada segala sesuatu dalam hidup ini. Saat kau memutuskan untuk menyerah, kau tak boleh menyalahkan siapa-siapa atas apa yang terjadi padamu sekarang.”

Sumber: http://1001motivation.blogspot.com/2008_05_01_archive.html

What's your Blood type??

SIFAT SECARA UMUM
A  terorganisir, konsisten, jiwa kerja-sama tinggi, tapi selalu cemas (krn perfeksionis) yg kadang bikin org mudah sebel
B nyantai, easy going, bebas, dan paling menikmati hidup
O berjiwa besar, supel, gak mau ngalah, alergi pada yg detil
AB unik, nyleneh, banyak akal, berkepribadian ganda

BERDASARKAN URUTAN

Yg paling gampang ngaret soal waktu
1 B (krn nyantai terus)
2 O (krn flamboyan)
3 AB (krn gampang ganti program)
4 A (krn gagal dalam disiplin)

Yg paling susah mentolerir kesalahan org :
1 A (krn perfeksionis dan narsismenya terlalu besar)
2 B (krn easy going tapi juga easy judging)
3 AB (krn asal beda)
4 O (easy judging tapi juga easy pardoning)

Yg paling bisa dipercaya :
1 A (krn konsisten dan taat hukum)
2 O (demi menjaga balance)
3 B (demi menjaga kenikmatan hidup)
4 AB (mudah ganti frame of reference)

Yg paling disukai utk jadi teman :
1 O (orangnya sportif)
2 A (selalu on time dan persis)
3 AB (kreatif)
4 B (tergantung mood)

Kebalikannya, teman yg paling disebelin/tidak disukai:
1 B (egois, easy come easy go, maunya sendiri)
2 AB (double standard)
3 A (terlalu taat dan scrupulous)
4 O (sulit mengalah)

MENYANGKUT OTAK DAN KEMAMPUAN

Yg paling mudah kesasar/tersesat
1 B
2 A
3 O
4 AB

Yg paling banyak meraih medali di olimpiade olah raga:
1 O (jago olah raga)
2 A (persis dan matematis)
3 B (tak terpengaruh pressure dari sekitar. Hampir seluruh atlet judo, renang dan gulat jepang bergoldar B)
4 AB (alergi pada setiap jenis olah raga)

Yg paling banyak jadi direktur dan pemimpin
1 O (krn berjiwa leadership dan problem-solver)
2 A (krn berpribadi “minute” dan teliti)
3 B (krn sensitif dan mudah ambil keputusan)
4 AB (krn kreatif dan suka ambil resiko)

Yg jadi PM jepang rata2 bergolongan darah
1 O (berjiwa pemimpin)Mahasiswa Tokyo Univ pada umumnya bergolongan darah : B

Yg paling gampang nabung :
1 A (suka menghitung bunga bank)
2 O (suka melihat prospek)
3 AB (menabung krn punya proyek)
4 B (baru menabung kalau punya uang banyak)

Yg paling kuat ingatannya
1 O
2 AB
3 A
4 B
Yg paling cocok jadi MC :
1 A (seperti planner berjalan)

MENYANGKUT KESEHATAN
Yg paling panjang umur :
1 O (gak gampang stress, antibodynya paling joss!)
2 A (hidup teratur)
3 B (mudah cari kompensasi stress)
4 AB (amburadul)

Yg paling gampang gendut
1 O (nafsu makan besar, makannya cepet lagi)
2 B (makannya lama, nambah terus, dan lagi suka makanan enak)
3 A (hanya makan apa yg ada di piring, terpengaruh program diet)
4 AB (Makan tergantung mood, mudah kena anoressia)

Paling gampang digigit nyamuk :
O (darahnya manis)

Yg paling gampang flu/demam/batuk/pilek
1 A (lemah terhadap virus dan pernyakit menular)
2 AB (lemah thd hygiene)
3 O (makan apa saja enak atau nggak enak)
4 B (makan, tidur nggak teratur)

Apa yg dibuat pada acara makan2 di sebuah pesta :
O (banyak ngambil protein hewani, pokoknya daging2an)
A (ngambil yg berimbang. 4 sehat 5 sempurna)
B (suka ambil makanan yg banyak kandungan airnya spt soup, soto, bakso dsb)
AB (hobby mencicipi semua masakan, “aji mumpung”)

Yg paling cepat botak :
1 O
2 B
3 A
4 AB

Yg tidurnya paling nyenyak dan susah dibangunin :
1 B (tetap mendengkur meski ada Tsunami)
2 AB (jika lagi mood, sleeping is everything)
3 A (tidur harus 8 jam sehari, sesuai hukum)
4 O (baru tidur kalau benar2 capek dan membutuhkan)

Yg paling cepet tertidur
1 B (paling mudah ngantuk, bahkan sambil berdiripun bisa tertidur)
2 O (Kalau lagi capek dan gak ada kerjaan mudah ken ngantuk)
3 AB (tergantung kehendak)
4 A (tergantung aturan dan orario)

Penyakit yg mudah menyerang :
A (stress, majenun/linglung)
B (lemah terhadap virus influenza, paru-paru)
O (gangguan pencernaan dan mudah kena sakit perut)
AB (kanker dan serangan jantung, mudah kaget)

Apa yg perlu dianjurkan agar tetap sehat :
A (Krn terlalu perfeksionis maka nyantailah sekali-kali, gak usah terlalu tegang dan serius)
B (Krn terlalu susah berkonsentrasi, sekali-kali perlu serius sedikit, meditasi, main catur)
O (Krn daya konsentrasi tinggi, maka perlu juga mengobrol santai, jalan-jalan)
AB (Krn gampang capek, maka perlu cari kegiatan yg menyenangkan dan bikin lega).

Yg paling sering kecelakaan lalu lintas (berdasarkan data kepolisian)
1 A
2 B
3 O
4 AB

Di Jepang, pernah diadakan penelitian untuk menghubungkan sifat dengan golongan darah.
percobaan dilakukan terhadap anak2 di bawah 5 tahun. Karena pada usia demikian, sifat manusia masih 'murni' dan belum banyak terpengaruh lingkungan.

Percobaan pertama:
Anak2 dikumpulkan di ruangan kelas terpisah berdasarkan golongan darah masing2
Guru masuk dan meninggalkan kardus tertutup berisi kue di atas meja, dan berkata kalau kardus tersebut tidak boleh disentuh dan baru akan dibagikan begitu guru kembali.

Beginilah reaksi masing2 kelompok:
Golongan darah A : patuh tidak di apa-apakan
Golongan darah B : begitu guru keluar, langsung dibuka dan di makan
Golongan darah O : di buka lalu di kasih tanda dibagi, ini milik siapa dan itu milik siapa
Golongan darah AB : diangkat, dikira-kira beratnya, dicium, di intip untuk mereka-reka isinya apa, tapi gak dibuka

Percobaan ke-2
Guru memberikan daun berbagai ukuran dan menyuruh mereka menyusunnya

Reaksi:
Golongan darah A : susun rapih dari kecil ke besar
golongan darah B : acak-acakan asal tersusun aja
golongan darah O : yang besar di tengan, dikelilingi yang lebih kecil, ... yang terkecil paling luar
golongan darah AB : dibuat berbagai kemungkinan pola; besar sedang, kecil, : kecil sedang lalu besar dst.

Percobaan ke-3
Tiap kelompok ditaruh di dalam satu lingkaran besar. Guru menyuruh mereka untuk tetap diam di daerah lingkaran tersebut. Begitu guru pergi :

Golongan darah A : diam di tempat, melakukan aktivitas sendiri-sendiri
Golongan darah B : begitu guru keluar, mereka langsung berhamburan keluar lingkaran
Golongan darah O : diam di tempat, bermain n mengerjakan kegiatan lain bersama2
Golongan darah AB : mencoba2 : keluar.. masuk.. keluar... masuk (kok kaya ga ada kerjaan yach?


Dari sana bisa dibuat kesimpulan golongan darah manusia terhadap sifatny :
Golongan darah A : patuh dengan aturan , selalu rapih dan teratur kalo buat kesalahan gak boleh ditegur langsung, harus secara halus (sensitive maybe?) tp kl mengerjakan sesuatu pasti bener2 mpe beres n terbaik.

golongan darah B : dimarahin gak apa-apa sebentar jg dilupakan (tipe bengal??kl buat sesuatu kadang suka asal jadi (no offense)

golongan darah O : pengennya jadi central, kalo salah boleh dimarahin dia mau terima asal jg di depan umum, kl bekerja, cepat.. dan hasilny ya ga baik jg ga jelek.

golongan darah AB : cocok nih jadi peneliti ngerjain sesuatu jg pasti lama, soalnya ( singkatny mah ) semua diitung dulu....


Sumber: http://www.facebook.com/groups/deathnotegroup/doc/10150311746144004/ 

Jumat, 01 Juli 2011

The lost city ATLANTIS

Legenda yang berkisah tentang “Atlantis”, pertama kali ditemui dalam karangan filsafat Yunani kuno:
Dua buah catatan dialog Plato (427-347 SM) yakni: buku Critias dan Timaeus.


Pada buku Timaeus, Plato berkisah: Di hadapan “Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut. negara besar yang mempunyai peradaban tinggi itupun lenyap dalam semalam.“



Satu bagian dalam dialog buku Critias, tercatat kisah Atlantis yang dikisahkan oleh adik sepupu Critias.
Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates , tiga kali ia menekankan keberadaan Atlantis dalam dialog.Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair Yunani bernama Solon ( 639-559 SM). Solon adalah yang paling bijaksana di antara 7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis. Catatan dalam dialog, secara garis besar seperti berikut ini:



“Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya: istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertakhtakan emas,cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat,tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang.“


Tidak ada yang tahu dimana letak benua Atlantis yang sebenarnya. Benua misterius yang disinggung oleh Plato ini memang tenggelam karena gempa dan saat ini dipercaya berada di dasar laut. Namun, pada tahun 1882, sebuah kapal dagang bernama SS Jesmond menemukan sebuah pulau yang sepertinya baru saja muncul dari dasar laut. Pulau itu dipercaya merupakan sisa-sisa peradaban Atlantis karena artefak-artefak yang ditemukan di atasnya.

Menurut legenda, pada tanggal 1 Maret 1882, kapal dagang Inggris seberat 1495 ton bernama SS Jesmond yang mengangkut buah-buah kering sedang dalam pelayaran rutinnya melintasi Samudera Atlantik. Kapal ini berangkat dari Messina, Sisilia, dengan tujuan New Orleans. Seharusnya pelayaran ini hanya menjadi pelayaran rutin bagi para awak, termasuk sang kapten kapal, David Amory Robson.

Pada saat itu, mereka baru saja melewati selat Gibraltar dan berada sekitar 200 mil sebelah barat Madeira dan di sebelah selatan Azores, kurang lebih pada jarak yang sama.


Kemana pun mereka melemparkan pandangan, hanya samudera yang terlihat. Namun, tidak berapa lama kemudian, mereka melihat sesuatu yang lain di permukaan air.


Tidak seperti biasanya, hari itu lumpur tebal terlihat menutupi permukaan air. Bukan itu saja, kapten Robson juga melihat ikan-ikan mati yang diperkirakan berjumlah setengah juta ton tersebar di area seluas 7.500 mil persegi.


Robson mengira sesuatu sedang terjadi di dalam perairan, tetapi ia tidak bisa memastikannya.


Ia memerintahkan sang juru mudi untuk terus menjalankan kapal, melewati jutaan ikan-ikan mati dan lumpur yang tebal.


Keesokan paginya, sesuatu yang aneh terlihat. SS Jesmond, yang saat itu masih berlayar sesuai dengan arah yang telah ditentukan, menemukan sebuah pulau misterius terbentang di hadapannya. Kapten Robson menyadari kalau pulau ini mungkin baru saja muncul dari dalam laut. Ia sudah biasa melewati jalur ini dan tidak pernah melihatnya sebelumnya. Lagipula, petanya menunjukkan kalau wilayah ini tidak memiliki daratan sama sekali.


Pulau itu berukuran besar, sekitar 30 mil dari utara ke selatan. Di atas pulau tersebut, terlihat adanya sebuah gunung yang mengeluarkan asap.


Pada saat itu, Kapten Robson menerima berita dari stasiun pemantau di Azores dan Canary yang melaporkan adanya letusan kecil gunung api bawah laut. Sekarang Robson yakin kalau aktivitas gunung itu telah menyebabkan kematian jutaan ikan dan munculnya lumpur misterius di atas permukaan laut. Karena itu ia berpikir kalau kemunculan pulau misterius di hadapannya mungkin juga dikarenakan aktivitas gunung berapi itu.


Rasa ingin tahu Robson mulai bangkit. Lalu ia memimpin sebuah tim kecil untuk menyelidiki pulau itu.


Ketika ia menginjakkan kaki di pulau itu, ia menemukan kalau tempat itu didominasi oleh basalt hitam dan sedimen tanah yang terbentuk dengan baik. Di atasnya juga terlihat banyak ikan mati, sama seperti di perairan yang mereka jumpai sebelumnya. Permukaan pulau itu kosong, tidak terdapat tanaman ataupun pantai yang berpasir. Selain itu, banyak terdapat celah-celah alami yang mengeluarkan uap secara konstan.


Tidak berapa lama kemudian, tanpa sengaja seorang awak kapal menemukan sebuah benda yang setelah diperhatikan dengan teliti ternyata sebuah mata anak panah.


Sekarang mereka menjadi lebih antusias.


Lalu mereka mulai menggali secara acak dengan semangat hingga kembali menemukan sejumlah mata anak panah bersama dengan pisau-pisau kecil.


Robson segera kembali ke kapal dan mengambil peralatan yang lebih lengkap. Kali ini ia juga membawa 15 orang sukarelawan. Menjelang malam, mereka telah menemukan artefak-artefak lain yang sangat di luar dugaan.


Mereka menemukan sebuah patung wanita yang dipenuhi oleh lumut. Patung itu diukir pada satu sisi batu dan ukurannya sedikit lebih besar dibanding manusia pada umumnya. Lebih jauh ke tengah pulau, mereka menemukan dua buah dinding batu. Di dekatnya, mereka menemukan sebuah pedang yang terbuat dari logam berwarna kuning yang tidak diketahui jenisnya.


Mereka juga menemukan mata tombak, mata kapak, cincin-cincin logam dan keramik-keramik berbentuk burung dan hewan-hewan lain. Lalu, mereka juga menemukan dua buah toples tanah liat besar yang didalamnya berisi sisa-sisa tulang dengan tengkorak manusia. Yang cukup luar biasa adalah penemuan sebuah sarkofagus dengan mumi di dalamnya.


Robson menyadari kalau mereka telah menemukan sisa-sisa peradaban masa lampau. Dan ini cukup luar biasa karena pulau itu sepertinya baru muncul dari dalam laut.


Ia ingin terus melanjutkan pancarian, namun cuaca mulai tidak mendukung sehingga ia memutuskan untuk kembali ke kapal dengan membawa semua artefak yang ditemukannya. Namun, ia berniat untuk kembali lagi. Jadi ia menandai posisi pulau tersebut di catatannya, yaitu 31° 25′ N, 28° 40′ W.


Ia memerintahkan untuk mengangkat jangkar dan melanjutkan perjalanan. SS Jesmond tiba di New Orleans pada tanggal 31 Maret.


Setelah tiba di New Orleans, penemuan pulau dan artefak-artefak misterius tersebut mulai terdengar oleh media. Lalu, sebuah koran lokal memberitakannya hingga kemudian menyebar ke seluruh negara.


Wartawan dari harian New Orleans Times Picayune yang mewawancari Robson menulis kalau ia telah diperlihatkan artefak-artefak yang ditemukan dan tidak merasa kalau benda-benda itu palsu. Wartawan itu juga mengatakan kalau kapten Robson berniat menyumbangkan semua artefak tersebut kepada museum Inggris.


Pada tanggal 19 Mei, Robson diketahui kembali ke Inggris tanpa membawa penemuannya.Namun, kemudian semuanya menjadi misteri.
Sejak itu pula, keberadaan artefak-artefak tersebut tidak diketahui lagi.

Pada tahun 1940, kantor perusahaan pengapalan yang menaungi SS Jesmond, yaitu Watts, Watts and Company di Inggris, mengalami pengeboman oleh pasukan Jerman sehingga catatan perjalanan kapal SS Jesmond ikut hancur bersamanya. Jadi, para peneliti yang kemudian mencoba untuk menyelidiki klaim Robson tidak bisa menemukan apa-apa lagi. Selain itu, juga tidak ditemukan adanya catatan donasi dari Robson kepada museum Inggris.


Apa yang terjadi sebenarnya? Apakah kisah penemuan itu hanya rekayasa Robson?


Lawrence Hill yang pernah meneliti mengenai misteri ini cukup percaya dengan kisah Robson. Ia punya teori mengapa artefak tersebut tidak pernah terlihat lagi.


Menurutnya, nama logam kuning pada pedang yang ditemukan oleh Robson adalah Tumbaga, yaitu logam campuran yang terdiri dari 80% emas dan 20% tembaga. Logam jenis ini disebut Plato sebagai Orichalum yang menurutnya banyak terdapat di Atlantis. Hill juga menyebutkan kalau Robson telah melebur pedang tersebut untuk mengambil emasnya. Ada kemungkinan kalau Robson telah mengurungkan niatnya untuk menyumbangkan penemuannya tersebut. Karena itu artefak-artefak tersebut tidak dapat ditemukan kembali.


Selain itu, pulau misterius yang dilihat oleh Kapten Robson sepertinya juga dilihat oleh Kapten James Newdick, kapten kapal The Westbourne. Saat itu, Kapten Newdick sedang berlayar dari Marseilles menuju New York. Namun, ia mencatat posisi pulau tersebut pada 5º 30′ N, 24º W, tidak terlalu jauh dari lokasi sebelumnya. Ini mengindikasikan kalau pulau itu mengapung atau memang ada dua pulau berbeda yang baru muncul dari dalam laut.


Lalu, peneguhan yang lain datang dari para awak kapal lain yang kurang lebih pada waktu yang sama berlayar melewati wilayah itu. Mereka juga melihat ikan-ikan mati di atas lautan. Kesaksian mereka mengenai ikan-ikan mati itu juga diberitakan di harian-harian lokal.


Jadi, ada beberapa aspek dari kesaksian Robson yang bisa dikonfirmasi.


Mengenai munculnya sebuah pulau dari dalam laut, itu pun bukan sesuatu yang aneh. Peristiwa geologi semacam ini sesungguhnya telah terobservasi beberapa kali. Misalnya, belum lama ini, sebuah pulau tiba-tiba muncul dari dalam laut di lepas pantai Pakistan. Para nelayan setempat melaporkan peristiwa ini pada tanggal 26 November 2010.


Di bawah ini adalah foto-foto satelit dari earthobservatory.nasa.gov yang menunjukkan sebelum dan sesudah kemunculan pulau tersebut.




Di bawah ini adalah screenshot dari permukaan pulau yang diambil oleh para nelayan Pakistan yang sempat mampir ke pulau tersebut.


Menurut NASA, pulau semacam ini memang biasa muncul dan kemudian segera menghilang karena tertelan ombak.


Jadi, kesaksian Kapten Robson mengenai perjumpaannya dengan pulau yang muncul dari dalam laut juga bukan sesuatu yang mustahil. Namun, apakah benar dia telah menemukan sisa-sisa peradaban manusia di dalamnya? Soal ini memang tidak bisa dikonfirmasi oleh bukti lain selain kesaksian Robson dan wartawan yang mewawancarainya.

Jika Atlantis benar-benar ada dan bukan hanya karangan Plato, maka lokasi yang paling mungkin memang tempat dimana SS Jesmond melihat pulau misterius tersebut. Menurut Plato, Atlantis terletak di seberang Pilar-Pilar Herkules yang merupakan sebutan kuno untuk Selat Gibraltar.


Senin, 27 Juni 2011

Perangkap Tikus

Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikur memperhatikan dengan seksama sambil menggumam "hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??"

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak " Ada Perangkap Tikus di rumah....di rumah sekarang ada perangkap tikus...."

Ia mendatangi ayam dan berteriak " ada perangkat tikus". Sang Ayam berkata " Tuan Tikus..., Aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku".

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak. Sang Kambing pun berkata " Aku turut ber simpati...tapi tidak ada yang bisa aku lakukan"

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama. " Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali!!"

Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sng ular berkata " Ahhh...Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku"

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah. Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri tidak sempat diselamatkan.

Sang suami harus membawa istrinya kerumah sakit dan kemudian istrinya sudah boleh pulang namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam.

Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya. (kita semua tau, sop ceker ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam) Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya.

Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya.

Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia. Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang Petani harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat.

Dari kejauhan...Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.

SO...SUATU HARI..KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA...PIKIRKANLAH SEKALI LAGI

Source: http://1001motivation.blogspot.com/2007/12/perangkap-tikus.html 

Jumat, 24 Juni 2011

siapakah model lukisan monalisa laki-laki atau perempuan??

      Siapa yang tidak kenal senyum Mona Lisa yang menawan dalam lukisan Leonardo da Vinci. Beberapa orang seperti seorang peneliti seni Italia menyampaikan hasil temuan terbarunya. Dia menyimpulkan model lukisan tersebut adalah seorang pria, bukan wanita. Silvano Vinceti, kepala komite nasional kebudayaan Italia mengatakan kemungkinan model tersebut adalah seorang pria bernama Salai. Pria kelahiran Florence tersebut magang pada Da Vinci, dan kemungkinan juga merupakan kekasih seniman besar Italia itu.

     Salai atau Gian Giacomo Caprotti bekerja bersama Da Vinci selama 25 tahun. Salai yang agak kemayu ini menjadi model beberapa karya Da Vinci.

     "Mereka punya hubungan yang aneh. Dan mungkin juga hubungan sebagai kekasih," ujar Vinceti seperti ditulis AFP, Kamis (3/2/2011).

      Vinceti membandingkan figur Monalisa dengan sejumlah karya Da Vinci lainnya, seperti 'St John the Baptist' dan 'Angel Incarnate'. Hasilnya ada kemiripan di bagian hidung dan mulut.

       Selain itu dengan teknologi mutakhir, Vinceti dan timnya meneliti kopian lukisan Mona Lisa. Mereka menemukan ada inisial L dan S dalam mata Mona Lisa. "L untuk Leonardo dan S untuk Salai," katanya.

       Analisa Vinceti tersebut dibantah oleh pihak museum Louvre di Paris, di mana lukisan legendaris itu dipajang. Mereka menilai karena usia, ada beberapa sudut lukisan yang berubah. Sehingga bisa diinterpretasikan macam-macam.

       Pihak museum juga menjelaskan mereka telah memeriksa lukisan Mona Lisa dengan seksama, namun tidak ditemukan inisisial atau huruf apa pun. Mereka pun menilai hasil penelitian Vincenti tidak akurat karena hanya mempelajari kopian lukisannya, dan bukan aslinya.

     Sedangkan ebagian besar sejarawan Italia mengatakan, bahwa model monalisa adalah seorang perempuan bernama Lisa Gherardini. Lisa adalah istri pedagang sutra dari Fiorentina, Francesco del Giodonco. Diperkirakan lukisan itu dibuat antara tahun 1503 dan 1506. Saat ini para peneliti, lengkap dengan radar untuk mencari benda di bawah tanah, pergi ke Florence, Italia. Sebuah biara yang sudah runtuh diperkirakan menjadi tempat pemakaman Lisa Gherardini. Peneliti itu mengatakan, kalau saja mereka berhasil mendapatkan sisa tengkorak Lisa Gherardini, mereka akan dapat merekontruksi wajah dan membandingkannya dengan lukisan Monalisa. Lalu, misteri pun terpecahkan. 

Minggu, 15 Mei 2011

tes psikologi

    Untuk mengetahui watak atau sifat seseorang atau sifat diri anda sendiri, maka bacalah baik-baik suatu ilustrasi/cerita sebagaimana dibawah ini :

    Umpamanya anda berdiri di tengah-tengah perempatan jalan dan berencana melanjutkan perjalanan. Ketika anda melihat ke barat, ada seekor harimau yang siap menerkam anda jika berani melalui jalan itu.
Lalu anda melihat ke timur, dijalan itu nampak seekor ular besar yang siap memangsa anda jika berani melewati jalan itu.
Lalu anda melihat ke arah lain yaitu utara. Disitu terdapat lautan besar yang harus anda lewati tanpa perahu/kapal.
Lalu anda melihat ke arah selatan, ternyata ada api besar berkobar-kobar amat tingginya.
Kemanakah anda akan memilih arah perjalanan yang semuanya berbahaya? sedangkan berdiam diri tidak akan mungkin karena bisa mati kelaparan. Nah cobalah anda pikir dalam-dalam jalan manakah yang menurut anda harus dilalui? dari pilihan arah itulah maka watak/karakter anda akan terbaca.

1. Jika anda memilih jalan yang ada harimaunya
Maka sifat anda seperti harimau. Sabar, pendiam, tidak berbahaya jika tidak lapar. Orang yang memiliki sifat harimau dapat dijadikan teman asalkan dituruti kehendaknya dan ia nantinya bisa membuat orang celaka jika sudah tidak senang lagi orang tersebut.
2. Jika anda memilih jalan yang ada ularnya
Maka sifat anda seperti ular dimana akal dan pikiran anda itu berbelit-belit, inginnya menguasai orang lain. Harap berhati-hati dengan orang yang punya sifat seperti ini.
3. Jika anda memilih jalan yang terdapat lautan besar
Maka sifat anda seperti lautan. Walaupun tampak lemah, air memiliki kekuatan yang luar biasa. Anda tidak mudah ditipu oleh orang dan menunjukan sifat anda yang berfikir jauh dalam memecahkan suatu persoalan. Keinginan anda akan dapat dicapai setelah melalui berbagai macam rintangan. beruntunglah anda jika memiliki teman yang memiliki sifat air karena hidupnya manfaat bagi orang lain.
4. Jika anda memilih jalan yang ada api berkobar-kobar
Maka anda adalah orang yang memiliki kemauan keras, cepat mengambil tindakan akan tetapi anda lekas percaya kepada orang. Tidak jarang orang lain bisa celaka/mengalami kerugian karena menuruti nasehat anda yang datangnya tiba-tiba. Jadi anda harus berhati-hati dalam segala perbuatan/perkataan.

Membuat Death Note mu sendiri

hai... hai...
bagi penggemear Death Note siapa yg mau punya Death Note sendiri?? Ini dia beberapa cara yg bisa saya berikan untuk membuat Death Note :D

  1. Printer Warna
  2. Buku Catatan , kalau bisa , gedean dikit.
  3. Beberapa Lem / Solatip ( Tambahan )
  4. Kertas Printer , yang pasti ukurannya lebih besar dari buku anda
  5. Tulisan Death Note nya , bisa anda dapatkan dibawah artikel.
  6. Scanner ( Bener bener cuma tambahan )
Anda pasti udah punya semuanya , tapi kalau misalnya anda belum memiliki printer warna , cukup print di warnet warnet terdekat.
Okay , langsung ke guide nya !
  1. Download lah gambar “Death Note” dibawah , kemudian edit di komputer. Perbesar sesuai ukuran yang anda mau ( tenang , buramnya gak terlalu kelihatan )
  2. Bikin File gambar , dengan warna hitam pekat didalamnya. Yang pasti ukuran gambarnya itu harus melebihi buku yang akan dipakai ntar. Untuk mempermudah , scan dulu saja buku anda, supaya tau ukuran covernya berapa. Kalau sudah buat file gambar hitam pekatnya , masukan tulisan death note tadi kedalamnya. Perbesar kalau tulisan death note tadi terlihat kecil di file gambar yang baru. Oh iya , ini untuk cover depan buku anda.
  3. Bikin satu lagi file gambar hitam pekatnya , tapi kali ini , tanpa tulisan Death note. Dan tentu saja , ini untuk cover belakang buku anda.
  4. Printer lah dua2 nya dengan kertas printer anda.. Cek dulu , jangan sampai tinta warna hitam anda habis.
  5. Setelah itu , sampulah buku anda dengan 2 lembar berwarna hitam pekat anda. Pasti bisa dong :) Lekatkan bagian yang terbuka dengan solatip transparan atau dengan lem kertas.
  6. Tambahan , buatlah 2 lembar hitam pekat lagi , tanpa tulisan death note. 2 Lembar ekstra ini buat nutup cover dalam buku yang bukan berwarna hitam. Kalau anda rajin , anda juga bisa mengeprint “How to use” seperti di animenya. Tapi sayang gw gak punya filenya :)
  7. Harusnya sih Death Note anda sudah jadi :D ! Kalau jadi , selamat !
Btw ini dia gambarnya !
tulisan death note 

Selamat mencobaaaaa ^O^

Senin, 02 Mei 2011

Beberapa Hal Aneh tentang Einstein

Pastinya anda sudah tahu Einstein kan? Dia adalah ilmuwan terbesar pada jamannya, lebih tepatnya pada abad 20 tersebut. Atau lebih jelasnya anda bisa membaca artikel tentang Profil Albert Einstein. Dia memberi kita teori fisika yang sangat fenomenal yaitu teori relativitas atau kenisbian. Tapi apakah anda tahu ketika Einstein dilahirkan ia mempunyai kepala yang besar, hingga ibunya menyangka einstein CACAT! .
Inilah beberapa hal aneh Albert Einstein yang Lainnya:

1. Ketika Einstein lahir ia seorang bayi yang gemuk dan berekepala besar, (ibunya sampai-sampai menyangka ia cacat).

2. Einstein ketika masih kanak-kanak susah sekali berbicara, (Sebagai anak kecil ia susah sekali berbicara, kalau berbicara ia sangat lamabat atau terbata-bata, ini berlanjut sampai ia berumur 9 tahun).

3. Einstein di inspirasi oleh sebuah kompas, ( Ketika Einstein berumur 5 tahun terbaring di tempat tidur karena sakit ayahnya memperlihatkan kepadanya sesuatu yang menyulut minatnya pada sains benda itu adalah: Kompas).

4. Einstein gagal ujian untuk masuk ke perguruan tinggi, Dalam tahun 1895, pada usia 17 tahun, Albert Einstein masuk ke Swiss Federal Polytechnical School(Eidgenössische Technische Hochschule atau ETH). Ia lulus ujian matematika dan pelajaran sains, tapi gagal di pelajaran lainnya (sejarah, bahasa, geografi, dll)!, pernah ia masuk ke sekolah perdagangan tapi akhirnya kembali lagi ke ETH setahun kemudian.

5. Einstein mempunyai anak terlarang atau HARAM!, (Pada tahun 80an surat-surat pribadi eisntein mengungkapkan sesuatu yang baru, yaitu ia memiliki anak haram dari sesama mantan siswi Mileva Marić).

6. Einstein Mempunyai hubungan yang buruk pada anak pertamanya, (Setelah perceraiannya dengan istrinya, hubungan Einstein dengan anaknya hans Albert menjadi layaknya batu, Hans mencela ayahnya karena setelah memenangkan hadiah nobel ia htidak peduli lagi pada istrinya , sehingga mantan istrinya mendaptkan kesulitan finansial).

7. Einstein Menikahi Gadis Muda, (Sesudah Einstein menceraikan Mileva (ketidaksetiaannya didaftar sebagai salah satu sebab untuk keretakan), dia segera menikahi sepupunya Elsa Lowenthal. Sebetulnya, Einstein juga mempertimbangkan menikah dengan Elsa’s (dari perkimpoian pertamanya) Ilse, tetapi dia berkeberatan)

8. Einstein, Pecinta Damai, tetapi mendesak FDR untuk membangun Bom Atom, (Hasilnya, 2 bom atom jatuh di hiroshima dan nagasaki).

9. Otak Einstein diawetkan di Guci selama 43 Tahun.

Minggu, 01 Mei 2011

Selamat HARDIKNAS ^_^

Hai semuaaa
karena hari ini adalah hardiknas saya mau berbagi tentang Sejarah Pendidikan di Indonesia

Pendidikan Masa Hindu-Buddha
Sistem pendidikan pada masa lalu baru dapat terekam dengan baik pada masa Hindu-Buddha. Menurut Agus Aris Munandar dalam tesisnya yang berjudul Kegiatan Keagamaan di Pawitra Gunung Suci di Jawa Timur Abad 14—15(1990). Sistem pendidikan Hindu-Buddha dikenal dengan istilah karsyan. Karsyan adalah tempat yang diperuntukan bagi petapa dan untuk orang-orang yang mengundurkan diri dari keramaian dunia dengan tujuan mendekatkan diri dengan dewa tertinggi. Karsyan dibagi menjadi dua bentuk yaitu patapan dan mandala.
Patapan memiliki arti tempat bertapa, tempat dimana seseorang mengasingkan diri untuk sementara waktu hingga ia berhasil dalam menemukan petunjuk atau sesuatu yang ia cita-citakan. Ciri khasnya adalah tidak diperlukannya sebuah bangunan, seperti rumah atau pondokan. Bentuk patapan dapat sederhana, seperti gua atau ceruk, batu-batu besar, ataupun pada bangunan yang bersifat artificial. Hal ini dikarenakan jumlah Resi/Rsi yang bertapa lebih sedikit atau terbatas. Tapa berarti menahan diri dari segala bentuk hawa nafsu, orang yang bertapa biasanya mendapat bimbingan khusus dari sang guru, dengan demikian bentuk patapan biasanya hanya cukup digunakan oleh seorang saja.
Istilah kedua adalah mandala, atau disebut juga kedewaguruan. Berbeda dengan patapan, mandala merupakan tempat suci yang menjadi pusat segala kegiatan keagamaan, sebuah kawasan atau kompleks yang diperuntukan untuk para wiku/pendeta, murid, dan mungkin juga pengikutnya. Mereka hidup berkelompok dan membaktikan seluruh hidupnya untuk kepentingan agama dan nagara. Mandala tersebut dipimpin oleh dewaguru.
Berdasarkan keterangan yang terdapat pada kropak 632 yang menyebutkan bahwa ” masih berharga nilai kulit musang di tempat sampah daripada rajaputra (penguasa nagara) yang tidak mampu mempertahankan kabuyutan atau mandala hingga jatuh ke tangan orang lain” (Atja & Saleh Danasasmita, 1981: 29, 39, Ekadjati, 1995: 67), dapat diketahui bahwa nagara atau ibu kota atau juga pusat pemerintahan, biasanya dikelilingi oleh mandala. Dalam hal ini, antara mandala dan nagara tentunya mempunyai sifat saling ketergantungan. Nagara memerlukan mandala untuk dukungan yang bersifat moral dan spiritual, mandala dianggap sebagai pusat kesaktian, dan pusat kekuatan gaib.
Dengan demikian masyarakat yang tinggal di mandala mengemban tugas untuk melakukan tapa. Kemakmuran suatu negara, keamanan masyarakat serta kejayaan raja sangat tergantung dengan sikap raja terhadap kehidupan keagamaan. Oleh karena itu, nagara perlu memberi perlindungan dan keamanan, serta sebagai pemasok keperluan yang bersifat materiil (fasilitas dan makanan), agar para pendeta/wiku dan murid dapat dengan tenang mendekatkan diri dengan dewata.
Pendidikan Masa Islam
Sistem pendidikan yang ada pada masa Hindu-Buddha kemudian berlanjut pada masa Islam. Bisa dikatakan sistem pendidikan pada masa Islam merupakan bentuk akulturasi antara sistem pendidikan patapan Hindu-Buddha dengan sistem pendidikan Islam yang telah mengenal istilah uzlah (menyendiri). Akulturasi tersebut tampak pada sistem pendidikan yang mengikuti kaum agamawan Hindu-Buddha, saat guru dan murid berada dalam satu lingkungan permukiman (Schrieke, 1957: 237; Pigeaud, 1962, IV: 484—5; Munandar 1990: 310—311). Pada masa Islam sistem pendidikan itu disebut dengan pesantren atau disebut juga pondok pesantren. Berasal dari kata funduq (funduq=Arab atau pandokheyon=Yunani yang berarti tempat menginap).
Bentuk lainnya adalah, tentang pemilihan lokasi pesantren yang jauh dari keramaian dunia, keberadaannya jauh dari permukiman penduduk, jauh dari ibu kota kerajaan maupun kota-kota besar. Beberapa pesantren dibangun di atas bukit atau lereng gunung Muria, Jawa Tengah. Pesantern Giri yang terletak di atas sebuah bukit yang bernama Giri, dekat Gersik Jawa Timur (Tjandrasasmita, 1984—187). Pemilihan lokasi tersebut telah mencontoh ”gunung keramat” sebagai tempat didirikannya karsyan dan mandala yang telah ada pada masa sebelumnya (De Graaf & Pigeaud, 1985: 187).
Seperti halnya mandala, pada masa Islam istilah tersebut lebih dikenal dengan sebutan ”depok”, istilah tersebut menjadi nama sebuah kawasan yang khas di kota-kota Islam, seperti Yogyakarta, Cirebon dan Banten. Istilah depok itu sendiri berasal dari kata padepokan yang berasal dari kata patapan yang merujuk pada arti yang sama, yaitu “tempat pendidikan. Dengan demikian padepokan atau pesantren adalah sebuah sistem pendidikan yang merupakan kelanjutan sistem pendidikan sebelumnya.
Pendidikan Masa Kolonial
Pada masa ini, wajah pendidikan Indonesia lebih terlihat sebagai sosok yang memperjuangkan hak pendidikan. Hal ini dikarenakan pada saat itu, sistem pendidikan yang diberlakukan oleh pemerintah kolonial adalah sistem pendidikan yang bersifat diskriminatif. Artinya hanya orang Belanda dan keturunannya saja yang boleh bersekolah, adapun pribumi yang dapat bersekolah merupakan pribumi yang berasal dari golongan priyayi. Adapun prakteknya sistem pendidikan pada masa kolonial lebih mengadopsi pendidikan ala Eropa.
Namun kemudian mulai timbul kesadaran dalam perjuangan untuk menyediakan pendidikan untuk semua kalangan, termasuk pribumi. Maka hadirlah berbagai institusi pendidikan yang lebih memihak rakyat, seperti misalnya Taman Siswa dan Muhammadiyah.
Pada masa ini sistem Eropa dan tradisional (pesantren) sama-sama berkembang. Bahkan bisa dikatakan, sistem ini mengadopsi sistem pendidikan seperti yang kita kenal sekarang: Mengandalkan sistem pendidikan pada institusi formal macam sekolah dan pesantren.






http://tinulad.wordpress.com/sedikit-uraian-sejarah-pendidikan/

Sabtu, 16 April 2011

Buah Kejujuran

Pada suatu hari ada seorang penebang kayu yang sedang menebangi cabang sebuah pohon yang melintang di atas sungai. Tiba-tiba kapaknya terjatuh ke sungai itu. Ketika ia mulai menangis, Raja menampakkan diri dan bertanya, “Mengapa kamu menangis?” Si penebang kayu menjawab bahwa kapaknya telah terjatuh ke dalam sungai.
Segera Raja masuk ke dalam air dan muncul dengan sebuah kapak emas.
“Inikah kapakmu?” Raja bertanya.
“Bukan,” si penebang kayu menjawab.
Raja masuk kembali ke air dan muncul dengan kapak perak. “Inikah kapakmu?” Raja bertanya lagi.
“Bukan,” si penebang kayu menjawab.
Sekali lagi Raja masuk ke air dan muncul dengan kapak besi. “Inikah kapakmu?” Raja bertanya.
“Ya!” jawab si penebang kayu.
Raja sangat senang dengan kejujurannya dan memberikan ketiga kapak itu kepadanya. Si penebang kayu pulang ke rumahnya dengan hati bahagia.
Beberapa waktu kemudian, si penebang kayu berjalan-jalan di sepanjang sungai dengan istrinya. Tiba-tiba sang istri terjatuh ke dalam sungai. Ketika ia mulai menangis, Raja menampakkan diri dan bertanya, “Mengapa kamu menangis?”


Si penebang kayu menjawab bahwa istrinya telah terjatuh ke dalam sungai. Segera Raja masuk ke dalam air dan muncul dengan Cleopatra. “Inikah istrimu?” Raja bertanya.
“Ya!” si penebang kayu menjawab, cepat.
Mendengar itu, Raja menjadi sangat marah. “Kamu berbuat curang! Aku akan mengutukmu!” tegur Raja.
Si penebang kayu segera menjawab, “Maafkan saya, ya Raja. Ini hanya kesalahpahaman belaka. Kalau saya berkata ‘Bukan’ pada Clopatra, Engkau pasti akan muncul kembali dengan Ratu Interniti. Kalau saya juga berkata ‘Bukan’ kepadanya, pada akhirnya Engkau pasti akan muncul dengan istri saya, dan saya akan berkata ‘Ya’. Kemudian Engkau pasti akan memberikan ketiganya kepada saya.
“Raja, saya adalah orang miskin. Saya tidak akan mampu menghidupi mereka bertiga. Itu sebabnya saya menjawab ‘Ya’.”
Hmm… Kejujuran, kapan pun memang selalu membawa kisah manis. ^_^

Jumat, 15 April 2011

Orang Tua Terbaik di Dunia :)

Awalnya aku iri padamu kawan. Aku iri pada semua anak di dunia yang memiki orang tua yang menyayangi anaknya dan selalu ada waktu untuk keluarganya. Bisa mengobrol dangan ayah itu pasti asyik. Atau bisa curhat pada ibu juga pasti lebih melegakan daripada curhat kepada teman.
Tetapi tidak dengan orangtuaku. Ya, orangtuaku. Mereka adalah manusia super sibuk. Ibuku setiap pagi harus pergi mengajar anak anak lain sepertiku, dan pulang di siang hari. Dan malamnya ia pakai untuk mengerjakan tugas tugasnya sebagai guru, memeriksa tugas dan ulangan mereka. Dan sisa waktu luangnya ia gunakan untuk meregangkan otot ototnya.
Tidakkah ia ingat denganku yang masih remaja dan membutuhkan perhatian lebih? Aku ini remaja labil kawan, sedikit di sentuh langsung terjatuh. Aku butuh ibu yang bisa mendengarkan semua cerita dan keluh kesahku. Dan yang lebih menyakitkan bagiku adalah ketika aku melihat ibuku sedang mengajar anak anak sepertiku, ia terlihat begitu perhatian kepada anak anak itu. Tetapi tidak denganku. Ya , tidak denganku.
Terlebih lagi ayahku, ia lebih sibuk dari ibuku. Ia terkadang pergi di pagi buta dan pulang malam hari. Atau terkadang pulang sore hari atau siang hari, atau … ah sudahlah tak akan kutuliskan jadwal keseharian ayahku karena aku pun tidak mengerti dengan jadwal ayahku yang tidak tentu itu. Mengingat pekerjaanya sebagai salah satu orang yang berwenang di perusahaannya dan tidak memiliki waktu yang mengikat, dan mengingat perannya yang cukup penting di masyarakat membuatnya harus selalu menyediakan waktu untuk masyarakatnya. Lalu sisa waktu luangnya di rumah ia gunakan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaannya. Maka di rumah ia hanya duduk di depan laptop hitamnya atau tidur untuk meregangkan otot ototnya. Ketika aku mencoba mengobrol dengannya, iya hanya menjawab “hmm” lalu beberapa saat diam, lalu berkata “tadi bilang apa?’ lalu sibuk mengetik dan manatap layar kaca laptopnya.
Kawan, sakali lagi kukatakan padamu, aku ini remaja labil. Aku butuh seorang lelaki yang bisa membuat aku tertawa dan melupakan tumpukkan tugas dan pr dari sekolahku untuk beberapa saat.
Ya, aku iri padamu kawan. Sampai suatu saat ketika sebentar lagi umurku akan merubah statusku. Dari remaja menjadi dewasa. Sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesis. Kira kira berapa umurku saat itu? Yap. 16 tahun kawan.
Saat itu, saat aku berusia 16 tahun. aku bicara dengan ayah dan ibuku. Kali ini kami saling menatap wajah, aku mengobrol banyak hal pada mereka. Aku tanyakan semua pertanyaan yang selalu kupendam selama ini. Rasanya nyaman kawan. Nyaman sekali rasanya bisa mengobrol dengan ayah dan ibu, tetapi, walaupun aku senang, saat itu aku melihat wajah ayah dan ibuku dengan seksama. Kau tau kawan? Mata mereka kini tidak lagi cerah seperti dulu, matanya menyiratkan kelelahan, kulit mereka tidak lagi segar, kini mulai tumbuh keriput keriput kecil di sisi mata kanan dan kirinya.
Ya Tuhan, saat itu aku berpikir… apakah wajah kelelahan itu untukku? Ya kawan, semuanya untukku. Setiap hari mereka berjuang untukku, berjuang agar aku bisa sekolah dan menabung untuk uang kuliahku. Dan karena aku tidak menyadari semua itu, aku biarkan ayahku mengambil rapor sekolahku dengan nilaiku yang tidak memuaskan. Tapi apa katanya kawan? “tak apa apa nak, masih ada semester depan, belajarlah yang rajin ya” ya, itulah yang ia katakan. Ia selalu memotivasiku.
Maka pantaskah aku berharap untuk dibuat tertawa oleh mereka? Pantaskah aku jejali hari hari melelahkan mereka dengan cerita ceritaku yang membosankan? Seharusnya aku yang membuat mereka bahagia dan membuat mereka tertawa. Ya, aku seharusnya berpikir lebih dewasa. Ayah, ibu, maafkan aku.
Dan detik itu juga kawan, aku tidak berpikir bahwa aku iri padamu, tapi aku bangga karena aku punya orangtua terbaik di dunia.

so guys hargailah orang tuamu meskipun mereka sesibuk apapun dgn pekerjaan mereka tetapi mereka selalu menyayangimu  dan peduli padamu :D

Charlie Chaplin Biography

hello guys karena hari ini ulang tahunnya charlie chaplin yang ke 122 jd saya bahas tentang charlie chaplin sedkit ya!!


Sir Charles Spencer Chaplin, Jr. KBE (lahir di East Street, Walworth, London, 16 April 1889 – meninggal di Vevey, Swiss, Swiss, 25 Desember 1977 pada umur 88 tahun), atau Charlie Chaplin, adalah aktor komedi Inggris yang merupakan salah satu pemeran film terkenal dalam sejarah Hollywood di era film hitam putih, sekaligus sutradara film yang sukses. Aktingnya di layar perak menjadikan Charlie Chaplin sebagai salah satu artis pantomim dan badut terbaik yang sering dijadikan panutan bagi seniman di bidang yang sama.
Chaplin adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dan paling kreatif di era film bisu. Di dalam film-filmnya, Chaplin dikenal suka merangkap-rangkap, mulai dari peran utama, sutradara, penulis naskah, hingga pengisi ilustrasi musik. Karier di dunia hiburan berlangsung selama 65 tahun, dirintisnya sebagai pemeran cilik di panggung zaman Victoria dan pertunjukan komedi music hall di Inggris, dan terus berkarya hingga sebelum meninggal di usia 88 tahun. Kehidupan Chaplin penuh pasang surut, mulai dari masa kecil yang dibalut kemiskinan, hingga tiba di puncak ketenaran bintang Hollywood sekaligus simbol budaya. Kehidupan pribadinya yang gemerlap mengundang banyak sanjungan sekaligus kontroversi.
Di dalam film-filmnya, Chaplin sering memerankan karakter "The Tramp", seorang gelandangan berpotongan kumis petak yang memiliki etiket dan martabat seorang bangsawan. Kostum berupa jas kesempitan, celana panjang yang kebesaran, serta ke mana-mana membawa tongkat dan memakai topi tinggi.

Charlie Chaplin lahir tanggal 16 April 1889 di East Street, daerah pasar yang ramai di Walworth, sebelah selatan kota London. Kedua orang tuanya yang bekerja sebagai artis penghibur pertunjukan komedi music hall bercerai sebelum Chaplin menginjak usia 3 tahun.
Menurut data sensus tahun 1891, Chaplin tinggal bersama kakak dan ibunya yang bernama Hannah di Barlow Street, Walworth. Sewaktu masih kanak-kanak, ibunya mengajak Chaplin tinggal berpindah-pindah di sekitar Kennington Road, kawasan Lambeth, London.
Ayah kandungnya yang bernama Charles Chaplin Senior adalah keturunan orang Roma, seorang peminum dan hanya sekali-kali saja menghubungi putranya. Ketika ibunya sedang sakit, Chaplin sempat dititipkan di rumah sang ayah yang ketika itu tinggal bersama seorang wanita simpanan. Rumah tersebut ada di 287 Kennington Road, dan sekarang terdapat plakat peringatan yang menyatakan Charlie Chaplin pernah tinggal di sana.
Ketika masih berusia 12 tahun, Chaplin ditinggalkan sang ayah untuk selama-lamanya. Chaplin dan kakak sekandung lain bapak yang bernama Sydney Chaplin menjadi tanggung jawab sang ibu, Hannah Chaplin. Malang tidak bisa ditolak, ibu Chaplin menderita Skizofrenia dan akhirnya harus dirawat di rumah sakit jiwa Cane Hill di Coulsdon.
Chaplin terpaksa tinggal di rumah penampungan orang miskin, bekerja untuk imbalan makan dan tempat berteduh di kawasan Lambeth, London. Setelah tinggal di sana beberapa minggu, Chaplin dimasukkan sekolah asrama penampungan anak terlantar bernama Central London District School di Hanwell.
Kakak-beradik Chaplin berjuang bahu-membahu agar bisa bertahan hidup. Chaplin bersaudara tertarik tampil dalam pertunjukan komedi Music Hall di usia yang sangat dini, dan ternyata keduanya memiliki bakat akting alami. Masa kecil Chaplin yang dikungkung kemelaratan nantinya sangat berpengaruh terhadap karakter yang diperankan dan tema film yang dibuatnya.
Tanpa diketahui Chaplin bersaudara, sang ibu ternyata masih memiliki seorang putra bernama Wheeler Dryden yang dibesarkan ayah kandungnya di luar negeri. Wheeler Dryden, adik sekandung Chaplin ini nantinya bergabung dengan Chaplin bersaudara, dan bekerja untuk studio Chaplin di Hollywood.
Di tahun 1928, ibu Chaplin wafat di Hollywood, setelah 7 tahun tinggal di Amerika Serikat atas ajakan ketiga putranya yang sudah sukses.

Chaplin pertama kali naik panggung di tahun 1894 sewaktu masih berusia 5 tahun. Tanpa persiapan sebelumnya, di sebuah teater di Aldershot, Chaplin secara mendadak diminta menggantikan ibunya. Sewaktu masih kecil, Chaplin sakit keras dan harus berbaring di tempat tidur selama berminggu-minggu. Di malam hari, ibunya duduk di bingkai jendela, bercerita sambil mendramatisasi kejadian pada hari itu. Chaplin pertama kali naik panggung dengan mendapatkan bayaran setelah bergabung dengan kelompok penari The Eight Lancashire Lads yang mementaskan pertunjukan music halls di Britania. Di tahun 1900, berkat bantuan Sydney (kakak sekandungnya), Chaplin yang waktu itu berusia 11 tahun mendapat peran sebagai kucing jenaka dalam pantomim Cinderella di London Hippodrome. Di tahun 1903, Chaplin tampil dalam Jim: A Romance of Cockayne, diikuti peran rutinnya sebagai Billy anak pengantar koran dalam Sherlock Holmes yang terus dijalani hingga tahun 1906. Chaplin tampil berikutnya dalam acara variety Casey's Court Circus, dan tahun berikutnya sebagai badut dalam kelompok komedi slapstik Fun Factory di bawah asuhan Fred Karno.
Film-film awal Chaplin diproduksi pada tahun 1914 di Keystone Studios yang merupakan tempat Chaplin belajar teknik pembuatan film, sekaligus mengembangkan karakter Tramp. Chaplin pertama kali memperkenalkan karakter Tramp kepada publik melalui film keduanya, Kid Auto Races at Venice (diedarkan 7 Februari 1914) dan film ketiganya Mabel's Strange Predicament (9 Januari 1914).
Di akhir kontrak dengan Keystone, Chaplin sudah bisa menyutradarai dan menyunting sendiri film-film pendek yang dibuatnya. Film-film tersebut ternyata sukses besar. Di tahun 1915, Chaplin menyetujui kontrak satu tahun dengan studio Essanay. Setelah itu, kontrak bernilai besar untuk selusin film komedi tipe dua reel disepakati Chaplin dengan studio Mutual Film di tahun 1916. Studio memberinya kebebasan artistik yang nyaris tanpa batas. Dalam dalam jangka waktu 18 bulan, Chaplin berhasil menyelesaikan 12 judul film. Film-film ini nantinya berhasil menjadi film komedi klasik dan tetap masih bisa menghibur hingga sekarang. Di kemudian hari, Chaplin mengenang masa bersama studio Mutual sebagai periode paling membahagiakan dalam kariernya.
Studio Charlie Chaplin (tahun 1922)
 
Setelah kontrak dengan studio Mutual habis di tahun 1917, Chaplin menandatangani kontrak produksi 8 film tipe dua reel dengan studio First National. Selain pembiayaan dan distribusi film-film (1918-1923) yang ditanggung studio First National, kebebasan artistik seluruhnya berada di tangan Chaplin. Dengan kebebasan berkreasi ada di tangan, Chaplin membangun studio Hollywood sendiri. Pada periode ini tercipta film-film Chaplin yang tak lekang dimakan waktu, dan masih bisa dijadikan panutan bagi pembuat film yang lain. Film-film yang diproduksi Chaplin bersama First National berupa film komedi dengan masa putar singkat, misalnya: A Dog's Life (1918) dan Pay Day (1922), ditambah film dengan masa putar lebih panjang, misalnya: Shoulder Arms (1918), dan The Pilgrim (1923). Film Chaplin asal periode ini dengan masa putar standar dan berhasil menjadi klasik adalah The Kid (1921).
Di tahun 1919, Chaplin mendirikan distributor film United Artists bersama-sama Mary Pickford, Douglas Fairbanks, dan D. W. Griffith. Mereka berempat berusaha melepaskan diri dari sistem monopoli yang dipegang distributor film dan pemilik modal di Hollywood. Usaha ini berhasil, dan kemandirian Chaplin sebagai pembuat film tetap terjamin berkat adanya kendali penuh atas film yang diproduksi di studio milik sendiri. Nama Chaplin terus tercatat sebagai anggota dewan direktur UA hingga di awal tahun 1950-an.
Seluruh film Chaplin yang diedarkan United Artists bermasa putar standar, dimulai dari A Woman of Paris (1923), diikuti film The Gold Rush (1925) yang nantinya menjadi klasik, dan diakhiri dengan The Circus (1928).
Film-film bisu yang hingga sekarang dianggap sebagai karya terbesarnya, City Lights (1931) dan Modern Times (1936) justru dibuat Chaplin ketika dunia sinema sudah mengenal film bersuara. Di kedua film tersebut, Chaplin mengerjakan sendiri efek suara dan ilustrasi musik. Film City Lights mungkin berisi keseimbangan sempurna antara komedi dan sentimentalitas ala Chaplin. Adegan terakhir film City Lights dipuji kritikus James Agee yang berkomentar di majalah Life tahun 1949 sebagai: "sepotong akting paling hebat yang pernah direkam seluloid".
Film bersuara karya Chaplin yang dibuat di Hollywood adalah: The Great Dictator (1940), Monsieur Verdoux (1947), dan Limelight (1952).
 
Walaupun pembuat film lain sudah beralih pada film bersuara, Chaplin bertahan untuk tidak ikut-ikutan. Film bersuara sudah dikenal sejak tahun 1927, tapi Chaplin terus bertahan dengan film-film bisu selama dekade 1930-an. Film Modern Times (1936) adalah film bisu, tapi memperdengarkan dialog yang keluar dari benda-benda mati, seperti radio atau pesawat televisi. Chaplin memang sengaja membuatnya seperti itu untuk membantu penonton film di tahun 1930-an yang tidak lagi terbiasa melihat film bisu. Film Modern Times sekaligus film pertama yang memperdengarkan suara Chaplin (pada lagu yang dipasang di akhir film). Walaupun demikian, film ini masih dianggap film bisu oleh sebagian penonton, sekaligus akhir dari era film bisu karya Chaplin.
Chaplin dikenal sebagai artis serba bisa, koreografi film Limelight (1952) dikerjakannya sendiri, begitu pula lagu latar film The Circus (1928). Lagu berjudul "Smile" merupakan ciptaan Chaplin yang paling terkenal di antara semua lagu yang pernah ditulisnya. Ditulis untuk film "Modern Times", lagu "Smile" diberi tambahan lirik untuk dinyanyikan Nat King Cole sewaktu ingin diedarkan kembali di tahun 1950-an. Lagu "This Is My Song" dari film terakhir Chaplin, "A Countess From Hong Kong" berhasil menjadi hit dalam berbagai bahasa di tahun 1960-an (terutama versi Petula Clark). Film Limelight berisi lagu tema berjudul "Eternally" yang berhasil menjadi hit di tahun 1950-an.
Ilustrasi musik untuk film Limelight yang dikerjakan Chaplin mendapat nominasi Academy Awards di tahun 1972. Hal ini dimungkinkan karena pertunjukan perdana di Los Angeles tertunda selama dua dekade.
Dua film terakhir Chaplin dibuat di London: A King in New York (1957) yang dibintanginya sendiri (sekaligus penulis skenario dan sutradara), dan A Countess from Hong Kong (1967) dengan bintang Sophia Loren dan Marlon Brando. Film A Countess from Hong Kong merupakan penampilan Chaplin yang terakhir, tampil singkat secara cameo sebagai awak kapal yang sedang mabuk laut.
Dalam otobiografi berjudul My Life in Pictures terbitan tahun 1974, Chaplin menuturkan bahwa dirinya sudah menulis skenario untuk dibintangi Victoria, putri terkecilnya. Kalau skenario yang diberinya judul The Freak jadi diproduksi, Victoria akan diberi peran sebagai bidadari. Menurut Chaplin, skenario film ini sudah selesai dan latihan praproduksi sudah dimulai (buku ini memuat foto Victoria lengkap dengan kostumnya), tapi produksi dihentikan karena Victoria menikah. Chaplin menambahkan, "Kapan-kapan, pasti aku buat." Kesehatan Chaplin terus menurun di tahun 1970-an, dan meninggal sebelum angan-angannya terwujud.
Salah satu karya yang diketahui sebagai karya terakhir Chaplin adalah ilustrasi musik yang ditulisnya untuk memperbarui A Woman of Paris, karyanya yang kurang sukses di tahun 1923.

Chaplin wafat di usia 88 tahun dalam tidurnya pada Hari Natal tahun 1977, di Vevey, Swiss. Chaplin dimakamkan di Pekuburan Corsier-Sur-Vevey di Corsier-sur-Vevey, Kanton Vaud, tapi makamnya dipindah di dekat Danau Jenewa setelah pernah dicuri sekelompok orang.

Nah sekian tentang charlie chaplin ^_^  semoga chaplin tetap ada dihati kita semua

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Charlie_Chaplin

Kamis, 14 April 2011

Berhentilah Jadi Gelas :)

Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnyabelakangan ini selalu tampak murung."Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah didunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?" sang Guru bertanya.
"Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuktersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya," jawab sang murid muda.
Sang Guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu."
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaangurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.
"Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu," kataSang Guru. "Setelah itu coba kau minum airnya sedikit." Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin."Bagaimana rasanya?" tanya Sang Guru."Asin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih meringis. Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan."Sekarang kau ikut aku." Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka. "Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau."Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan gurunya, begitu pikirnya."Sekarang, coba kau minum air danau itu," kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggirdanau. Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingindan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, "Bagaimana rasanya?." "Segar, segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yangtersisa di mulutnya."Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?." "Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas."Nak," kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih.Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah."Si murid terdiam, mendengarkan."Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itujadi sebesar danau." (From : Suluk - Blogsome)

Novel Death Note: Another Note, the Los Angeles BB Murder Cases

ini sedikit cuplikan yg terdapat didalam Novel death note yaitu:
Death Note: Another Note, the Los Angeles BB Murder Cases (Novel) 




Beyond Birthday
L Lawliet and Beyond Birthday
Kisah fenomenal tentang masa lalu kelam Rue Ryuzaki dan L Lawliet.

Ini adalah kisah liar yang tiba – tiba muncul dalam benakku. Jujur aku belum pernah membaca ANOTHER NOTE : THE L. A. BB'S MURDER CASES ( jika ada yang punya, pinjam donk. ), maka mohon maaf jika ada hal – hal yang tidak nyambung. Atau kesalahan lainnya. Saya hanya berusaha melengkapi lubang dalam antara Rue Ryuzaki dan L Lawliet yang tak pernah terungkapkan.

Disclaimer : Death Note bukan punya saya. Jika punya saya, saya akan membiarkan L hidup lebih panjang untuk dapat menikmati makanan manis sesukanya sampai ia meninggal karena diabetes di usia 70 tahun.

Genre : Misteri

SECRET CASE : BB'S DEATH

Tangannya yang pucat itu menunjuk tepat diatas dahi saudaranya.

" Lihat, Lawie… " Katanya riang, lagi – lagi untuk yang kesekian kali.

Kadang Ia bingung harus bersikap bagaimana. Saat mengetahui saudaramu mengalami semacam delusi atau hal – hal tidak normal lainnya, apakah yang terbaik yang dapat kau lakukan untuk saudaramu tersayang itu ? Mendukungnya, atau harus menolaknya walaupun itu dapat menghancurkan hatinya ? Dan saat dia melakukan "itu" Lawliet selalu berada dalam dilema itu. Saudara kembarnya itu membuatnya melakukan kebohongan demi kebohongan yang seharusnya lidak layak ia lakukan. Namun Lawliet terlalu menyayangi makhluk malang itu. Dia terlalu takut melihat hati yang begitu murni itu teraniaya.

" Ya, tentu aku tahu Ryuzaki. " katanya lembut, namun penuh kepedihan karena sekali lagi ia mengatakan kebohongan kepada saudaranya itu.

Namun, kali ini tidak seperti yang disangka Lawliet. Saudaranya itu mendadak menunjukan wajah yang tak bisa ditebak. Matanya berubah dingin. Lawliet tak ingin mengakuinya, tapi dia melihat ada sesuatu yang mengerikan dalam mata saudaranya itu.

" Kau bohong kan. " Kata Ryuzaki menohok Lawliet.

" Apa… " Lawliet terkejut.

" Jika kau dapat melihatnya, ayo beritahu aku, berapa nomorku ? " Ryuzaki mendesak Lawliet.

Lawliet menatap lurus di mata saudaranya itu. Sungguh seperti menatap sang eksekutor di hari penghakiman. Ia benar – benar tak bisa berkutik sekarang, jika itu istilahnya. Ia telah mendapatkan apa yang selalu ditakutkannya : ia akan menghancurkan hati saudaranya !

" Ryuzaki…dengarkan aku… " Pinta Lawliet.

" Kau bohong… "

Kata – kata itu sungguh bagaikan tikaman tepat dijantungnya. Lawliet terpaku. Ia selintas seperti menatap kepergian saudara kembarnya itu, ia serasa melihat punggung Ryuzaki menjauh. Aneh, padahal sekarang Ryuzaki masih tepat berada di depannya.

" Ryuzaki ! " Terdengar seruan seorang wanita. Entahlah tapi nadanya menyiratkan kebencian dan kemarahan.

Mereka menoleh. Wanita itu menarik lengan Ryuzaki dengan kejam. Tak dapat dipercaya bahwa seorang ibu dapat melakukan hal seperti itu.

" Apa yang kau katakan kepada Lawliet lagi ? " Seru wanita itu.

" Aku hanya menanyakan nomorku… "

" Nomor apa ? kau belum mengerti juga saat aku bilang berbohong itu tak baik, apalagi caramu berbohong sudah keterlaluan ! Itu bukan lagi berbohong, itu penyesatan ! " Wanita itu berteriak kejam di wajah kecil pucat itu.

" Tapi aku tak berbohong… berapa kali aku harus beritahu padamu… aku memang melihatnya… " Protes Ryuzaki.

" Apa yang kaulihat, hah ? Apa yang kaulihat ? Ayo beritahu padaku ! " Wanita itu seperti akan histeris.

" Aku melihat nomormu, ma… itu, dibawah namamu… tepat dibawahnya… dan berkali – kali aku katakan bahwa sepertinya nomormu akan berkurang, kau akan ---… "

Ryuzaki tak pernah menyelesaikan kata – katanya itu. Sebuah tangan memukul wajahnya. Wanita itu bahkan tidak terkejut. Ia memang melakukannya dengan sengaja. Tak ada ekspresi penyesalan yang terpancar di wajahnya. Yang ada hanyalah kepuasan. Sepertinya dia puas saat memukul anaknya. Ia berpikir itu seperti suatu didikan. Suatu tanggung jawab.

" Ibu, kenapa kau memukulnya ? Ryuzaki bahkan tidak menyakitimu… kenapa kau… " Lawliet shock melihat tingkah ibunya kepada saudaranya itu, padahal ia telah melihatnya berulang kali. Namun ia menyadari saat saudaranya itu dipukul, ia selalu tak dapat melakukan apapun.

" Aku sudah tidak tahan lagi denganmu… Aku benar – benar menyesal memilikimu ! " Wanita itu kehilangan kontrol. Ia menjerit – jerit pada Ryuzaki seakan anak itu adalah sesuatu yang menjijikan.

Kemudian wanita itu menjauh, Ia meninggalkan kedua anaknya. Berlari kedalam rumah.

Ryuzaki terdiam. Wajahnya tertunduk.

" Tangis… " Suara itu kecil, namun dapat didengar oleh Lawliet. Suara saudara sedarahnya yang sangat dikenalnya.

" Ia menangis… kenapa ia menangis… pasti karena sebentar lagi ia akan… "

Lawliet memeluknya.

" Lawie… " Itulah kata – katanya…

" Lawie… Ia akan segera meninggal… percayalah padaku… pada saatnya nanti, ia pasti akan mencariku untuk meminta maaf… ia akan menyesal, kan Lawie… "

Itulah kata – kata Ryuzaki yang diingat Lawliet… sampai akhir hayatnya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

3 Tahun yang lalu.

" Ah…indahnya… " Bocah 7 tahun itu berseri gembira menatap wajahnya sendiri.

" Apanya yang indah Ryu ? " Lawliet yang tertarik kemudian bergerak menghampiri saudaranya itu. Mereka di depan cermin dan saat mereka melihat wajah mereka sendiri sungguh tak ada yang dapat membedakannya satu sama lain. Hanya kemudian jika kita melihatnya dengan seksama, kita mungkin bisa mengetahui perbedaannya. Makin hari mata Ryuzaki berubah ke warna yang lebih cerah. Entahlah padahal sebelumnya matanya normal seperti Lawliet, saudaranya itu. Sekarang bisa dikatakan bahwa warna mata Ryuzaki mendekati warna merah cerah. Warna yang sungguh langka untuk organ tubuh yang satu itu.

" Maksudmu matamu, Ryu ? " Tanya Lawliet memperhatikan warna mata saudaranya di cermin.

" Ya, mataku memang dari hari ke hari seperti beralih warna… aku tahu itu, Namun yang membuatku heran adalah itu… " Tiba – tiba ia menunjuk pantulan dahinya sendiri di cermin.

" eeh ? " Lawliet tidak mengerti apa yang dimaksud Ryuzaki.

" Itu loh… Itu nomor – nomor merah tepat dibawah namaku… Itu apa ya? "

" Nomor apa ? " Lawliet tetap tak mengerti.

" EH ! Ternyata kau juga ada Ryu… "

Kali ini pernyataan itu mampu membuat Lawliet menatap wajah Ryuzaki.

" Ada apa ? Apa yang kau bicarakan Ryu ? "

" Itu… lihat. Ada sederetan nomor di dahi kita… tepat dibawah nama kita. Wah indah sekali ya… kenapa aku baru melihatnya sekarang… " Kata Ryuzaki mantap.

" Nomor apa, Ryu ? Nama apa ? "

" Itu ! " Ryuzaki menunjuk ke pantulan bayangan mereka, tepat dimana dia melihat 'nomor – nomor' itu.

" Namaku… Ryuzaki Rue… nomorku---" Namun sebelum ia melanjutkan kata – katanya, seorang wanita muda yang cantik mendekati mereka. Rambutnya yang segelap malam membingkai wajahnya.

" Apa yang kalian lakukan, sayang ? "

" Ah, ibu… bu, ibu juga punya… Ah ! tapi kenapa… punyamu … "

Wanita itu menatap putranya yang kecil, bingung.

" Apa, sayang ? Apa yang kau maksud ? "

" Ibu… nomormu jauh lebih pendek dari kami berdua, bu… apa ya maksudnya… " Jawab Ryuzaki polos.

Dan saat itulah Lawliet menyadari bahwa inilah awal dimana saudaranya itu akan dibenci oleh ibu mereka.

" Nomor apa ? " Kata wanita itu. Intonasi suaranya agak naik.

" Nomor – nomor kita diatas dahi… tepat dibawah nama kita… "

" Apa yang kaubicarakan, sayang ? tidak ada nomor apapun atau nama apapun di dahi kita, kan "

" Ada, bu itu, aku dapat melihatnya dengan jelas, walaupun agak bergerak – gerak, itu… warnanya merah--- "

Dan disaat itulah wanita itu bagai kehilangan kontrol. Ia mulai berubah mengerikan.

" Apa yang kau bicarakan, Ryuzaki ?! Jangan main – main dengan ibu ! " Teriak wanita itu.

" Tapi bu, aku tidak--- "

" Sudah, hentikan, kau bocah kecil brengsek ! Ibu tidak mau mendengar gurauanmua itu lagi, mengerti ! "

" Bu, kenapa kau berkata seperti itu ? Aku tidak bohong--- "

" DIAM KAU ! " Bentaknya

Ryuzaki spontan kaget dan terpaku diam. Ia menatap wanita yang disangkanya dulu ibunya itu dengan tatapan tidak percaya. Apa yang terjadi pada ibu ? Atau apakah hanya aku yang bisa melihat nomor – nomor itu.

" Lawie… " Ryuzaki berbisik.

Lawliet menatapnya.

" Kau bisa melihatnya juga kan ? "

Wanita itu menatap Lawliet tajam. Seolah menantikan hal mengerikan datang mengepungnya.

" Ya, aku bisa melihatnya… " Kata Lawliet.

Namun wanita itu tahu bahwa Lawliet berbohong. Ia dan Lawliet tidak melihat apapun yang dikatakan Ryuzaki. Itu hanya untuk menenangkan hati bocah kecil itu. Tak lain. Itu hanya kebohongan yang akan membesar dan semakin membesar di kemudian hari.

Saat itu Lawliet bertanya – tanya, apa yang terjadi pada saudaranya itu ? mengapa ia mengatakan ada nomor dan nama di atas dahi mereka, apa yang sebenarnya terjadi ? Namun diatas semuanya itu entah mengapa Lawliet tidak melihat bahwa saudaranya itu berbohong. Bagaimanapun ia percaya Ryuzaki dapat melihat 'nomor' apapun itu, sedangkan yang lainnya tidak dapat. Mungkinkah itu suatu anugrah ? ataukah suatu kutukan ? Lawliet membatin.

Sejak saat itu, Ryuzaki berubah. Ia mulai tertutup dan pendiam. Saat Lawliet menanyakan ada apa, ia hanya menggeleng. Sungguh Lawliet dapat melihat kepedihan dalam matanya. Dan makin ia memperhatikan pupil Ryuzaki makin memerah dari hari ke hari.

Ryuzaki tidak lagi membicarakan tentang 'nomor' aneh ataupun 'nama' yang katanya ada di atas dahi mereka. Walau Lawliet yakin bahwa saudaranya itu dapat melihat seluruh nomor di setiap orang yang dijumpainya. Ia tak pernah lagi meributkannya, sebab setiap ia mengatakannya, walau untuk sekali lagi meyakinkan ibunya, yang didapatnya hanyalah pukulan di wajahnya. Ibunya berubah kejam terhadapnya. Seakan Ia adalah iblis yang menggangu penglihatan ibunya. Ia sungguh berpikir seperti itu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

4 tahun kemudian.

Suatu hari Ryuzaki mengatakan sesuatu yang menjadi kunci pengetahuan misteri bagi Lawliet, saat mereka dalam perjalanan pulang. Misteri yang selama ini dikatakan Ryuzaki. Ya, nomor itu.

" Lihatlah Lawie… orang itu sebentar lagi akan mati "

Ryuzaki membatu. Ia menatap ngeri ke arah Ryuzaki. Di sebrang mereka, di tempat pemberthentian bus, seorang pria usia 30-an berdiri sambil membaca sebuah buku.

" Apa yang kau katakan Ryu ? Kau tidak boleh mengatakan hal semacam itu--- "

" Kau akan melihatnya " Ryuzaki memotongnya.

Tiba – tiba pria itu tersungkur ke depan. Ia menjerit kecil tertahan kemudian tak bergerak. Terkejut, Lawliet segera menghampiri pria malang tersebut. Ia tahu dari jarak dekat bahwa pria itu telah meninggal. Lawliet meoleh ke belakang, ke arah Ryuzaki berada, yang kini telah berada tepat dibelakangnya. Ia sungguh merasakan kehadiran malaikat maut di diri Ryuzaki.

" Lihat kan, Lawie… aku tak bohong. "

" Ryu… bagaimana kau… "

" Lawie, dengarkan aku. Aku tau sejak lama bahwa kau berbohong padaku. Kau tak bisa melihat nomor itu kan ? Tapi tak apa, aku tahu kau terlalu baik bagiku… jadi dengarkan aku. Setiap orang yang nomornya kulihat, ada sebagian yang deretan angkanya berkurang, bahkan hanya menyisakan 1 digit. Dan setiap hari aku memperhatikan bahwa mereka yang digitnya semakin berkurang, mereka akan segera meninggal. Sepertinya itu adalah semacam sisa waktu hidup mereka "

Lawliet terpana dengan pengakuan saudaranya itu. Ia mau tak mau mempercayai bukti di depan matanya sendiri. Ia bergidik ngeri. Anugrah apakah yang diberikan Tuhan kepada Ryuzaki ? Ia membatin panik.

" Maka saat kukatakan itu pada ibu… "

" Maksudmu, ibu punya deretan angka yang pendek ? " Tanya Lawliet spontan.

" Ya. Ia sebentar lagi akan meninggal, namun ia tidak mempercayainya. Aku hanya ingin memberitahukan padanya. Itu saja. "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Wanita muda itu terduduk lesu. Ia adalah seorang campuran asing. Rambutnya seputih salju. Kulitnya sepucat pagi. Namun wajahnya adalah paduan antara kecantikan sang dewi dan seorang ratu. Di sampingnya terdapat tas belanja kecil.

Ryuzaki menatap wanita itu. Wanita itu menyadari kehadiran anak usia 11 tahun itu. Pandangan mereka bertemu. Dan sejenak mereka hanya berdiam diri.

" Kemari " Akhirnya wanita itu berkata. Suaranya lembut dan murni.

" Kakak… " Kata Ryuzaki pedih.

Wanita itu tersenyum.

" Ada apa ? "

" Kau… sebentar lagi… kau akan berangkat ke tempat yang sangat jauh… namun kau tidak perlu takut… sebab tempat itu sangatlah indah… tak ada yang menyamai tempat seperti itu di bumi… " Ryuzaki berkata pelan.

Wajah wanita itu menunjukan mimik antara terkejut dan sesuatu yang tak dapat diungkapkan.

Ia tersenyum lagi dan kemudian memeluk Ryuzaki.

" Terima kasih malaikat kecilku… akhirnya kau menjemputku. "

Ryuzaki terpaku sejenak. Ia tak pernah mendengar respon seindah itu dari pernyataan yang dianggap gila oleh ibunya sendiri itu.

" Siapa namamu ? " Tanya wanita itu masih memeluk Ryuzaki.

" Rue…Rue Ryuzaki… "

" Rue--- " Wanita itu terbatuk. Ia terus terbatuk. Ryuzaki merasa melihat sesuatu yang cerah keluar dari mulut wanita itu. Tiba – tiba wanita itu terjatuh dari kursi dengan posisi Ryuzaki masih dipelukannya.

Ryuzaki yang tertindih berusaha melepaskan diri. Ia terkejut melihat wanita cantik namun kini sepucat kematian itu tersenyum menatap lurus ke arahnya. Sekitar mulutnya penuh dengan bercak merah kehitaman. Dan tampaknya bercak itu juga mengotori punggung pakaian Ryuzaki.

" Namaku… Claire… Claire Dovey… " Kata wanita itu lemah. Dan kemudin ia tidak bergerak lagi.

Ryuzaki masih terpaku dengan keadaan yang baru saja disaksikannya. Ia menatap darah yang berkilau di tubuh wanita itu.

Dan sebentuk benda jatuh dari tas belanja wanita itu. Ryuzaki mengambilnya.

" Selai… " Ryuzaki menyentuh bercak darah yang mengalir di mulut wanita yang sekarang tak bernyawa itu. Ia menyesapnya. Ia tersenyum.

Rue Ryuzaki telah menghilang.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" A--- apa ?! "

Ryuzaki hanya menatap ibunya dengan tatapan kosong.

" Apa yang kau lakukan ? Kenapa kau berdarah –darah seperti itu ? "

" Ini bukan darahku bu. Tenang saja, aku tak apa – apa. Ibulah yang seharusnya kuatir. Karena sebentar lagi akan pergi. "

" APA ? LAGI – LAGI--- "

Ia terpaku. Tiba – tiba jantungnya terasa sakit sekali. Ia menatap anaknya yang berlumuran darah dengan ekspresi mengerikan. Tanpa dapat berkata apapun lagi, iapun tersungkur. Terakhir kali matanya megabadikan sosok seorang anak usia 11 tahun berbingkai siluet senja. Tersenyum ganjil, anak itu berbisik " Selamat tinggal, ma. "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Satu tahun kemudian : Wammy's House.

" Aaaarghhhh !!! " Jerit Lawliet.

Ia menatap benda tajam yang menembus bahunya. Darah segar memercik deras, menyeruak kaos putihnya.

" Jangan bodoh, Ryuzaki ! " Seru Lawliet menahan sakit.

Ryuzaki tersenyum dingin.

" Apa yang kupunya disini, Lawie… " Jawab saudaranya.

" Kau masih punya aku, bodoh ! " Jawab Lawliet marah.

" Aku tidak memiliki siapapun, Lawie, dan aku juga bukan milik siapapun, termasuk dirimu. "

Lawliet menatap mata saudaranya. Kini mata itu berwarna semerah darah. Entah sejak kapan warnanya telah menjadi sesempurna itu.

" Jika aku melihatmu di kemudian hari… "

Lawliet berteriak saat Ryuzaki mencabut pisau itu dari bahunya.

" Aku akan membunuhmu… "

Kini mata mereka saling bertatapan.

" Kau selalu milik wanita itu. Sedangkan aku… aku tidak pernah mendapatkan simpatinya… Jika kau muncul sebagai orang yang memberikan cahaya, aku yang akan memadamkannya, jika kau menjadi seorang yang baik, maka aku akan menjadi seorang yang jahat. Karena hanya itulah yang dapat kulakukan jika aku tak ingin menjadi bayanganmu, saudaraku terkasih, L Lawliet. "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

14 Tahun kemudian.

" L… "

L membuka mata dan menyadari ia tertidur seperti biasanya. Duduk di kursi kesukaannya dengan pose kedua kaki dinaikan.

Entah kenapa ia teringat seseorang yang sangat dikasihinya juga suka menghina cara duduknya seperti itu. Seseorang yang bahkan keeksistensiannya diragukan oleh pikirannya sendiri. Apakah dia ada, atau sesungguhnya dia hanya imajinasiku ?

" L, ICPO menggelar konfrensi besok. Kasus yang dinamakan KIRA… "

" Ya, aku tahu Watari… aku bermaksud mengambil kasus itu. "

L membaca berkas di depannya. Ia mulai menempatkan jempol di sudut bibirnya. Tanda jika otaknya akan segera berpikir keras.

" KIRA… dia pasti semacam dewa atau… sejenis dewa kematian… " Ia menggumam

Tiba – tiba pikirannya melayang. Jika ia dapat… AH ! Apa yang dipikirkannya. Bahkan dia itu hanyalah khayalan. Batin L.

" Namun… "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

2 Hari kemudian.

" KIRA telah menghakimi melebihi limitnya… Ia pasti sangat kesal dengan tantanganku " L menggumam.

Sampai saat ini KIRA telah membunuh setiap waktu. Tidak hanya saat senja sampai tengah malam. Dia juga membuat beberapa kriminal berbuat keanehan sebelum meninggal, itu berarti dia dapat mengontrol tindakan korban sebelum membunuhnya.

L menaruh berkas yang dipegangnya. Dia mulai membaca berkas satunya lagi di samping berkas KIRA.

Yang satu ini bukanlah kasus KIRA, namun perhatian untuk kasus tersebut setara dengan perhatiannya kepada kasus KIRA. Itu adalah kasus yang terjadi di luar negri. Tepatnya Los Angeles.

L membaca sekilas berkas yang telah dibacanya berulang kali itu. Sebenarnya kasus itu telah selesai dan pelakunya telah dipenjarakan.

BB, yang dikenal juga sebagai Beyond Birthday berhasil ditahan seminggu yang lalu.

Aneh mengetahui bahwa kasus yang telah selesai itu menyita perhatiannya begitu besar. Bahkan kasus itu bukanlah di dalam negeri. Tak ada hubungannya dengan kasus yang akan diterimanya ini.

Namun yang ada di dalam pikiran L sekarang : kasus itu erat kaitannya dengan KIRA.

Setidaknya dia akan membuatnya seperti itu. Namun selagi memikirkan inipun hatinya berontak kuat. Kau adalah seorang bajingan Lawliet. Kata hatinya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

4 Bulan kemudian.

Yagami Light memperhatikan sebuah sampul buku. Buku itu berwarna hitam kelam. Sebuah title bertuliskan di covernya. Death Note.

Ia tersenyum. Betapa efisiennya benda kecil ini, pikirnya.

" Berapa banyak lagi yang dapat kulakukan untuk dunia ini ? " gumamnya.

Kemudian ia menyalakan komputernya. Ia terkejut membaca beberapa head line berita yang sama di setiap site yang dia buka.

Beyond Birthday : Pembunuh serial kejam tertangkap.

Beyond Birthday : Beyond the limit ! Pembunuh kejam akhirnya diamankan.

BB : Pembunuh sakit jiwa peneror LA kini telah ditemukan.

Bagi Light, head line itu seperti sebuah permintaan langsung untuknya. Saatnya tuhan bekerja, pikirnya.

Tak sulit bagi Light untuk mendapatkan nama asli si pembunuh kejam itu.

Seuanya mengalir begitu mulus sampai saat ini, pikirnya. Dan iapun menulis nama itu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kediaman L.

" Kau yang melakukannya kan L… " Watari bertanya sambil meletakan kue dihadapan L.

" Kau tidak pernah salah, Watari… karena itulah aku mengagumimu… " Jawab L.

" Kau benar – benar yakin ? Bukankah dia… "

" Watari, dia memang adikku. Adik kembarku yang sangat kusayangi. Dan aku selalu menyayangi dan melindunginya… selalu… "

L berhenti. Ia menatap kue di hadapannya.

" Namun dia telah meninggal 14 tahun yang lalu… saat dia keluar dari tempatmu, ia sudah tidak ada lagi… tidak… bukan, sesungguhnya bukan hari itu… tapi jauh saat ibu kami meninggal, ia juga telah ikut bersamanya. Dan si pemilik nama Beyond Birthday itu hanyalah pemuda psikopat bodoh yang meminjam tubuh adikku. Aku sebagai kakaknya, tidak akan pernah membiarkan ia menganiaya jiwa Ryuzaki lagi… selamanya… "

Watari menatap punggung L.

Setitik air mengalir dari kelopak mata L.

" Pintar… jika kau menaruh head linenya di semua situs, KIRA yang memang berorientasi menghakimi seluruh kriminal pasti akan segera membunuhnya, apalagi nama aslinya telah diketahui. Segalanya hanya sesuai dengan perkiraan L. " Watari bergumam menjauh.

" Hanya saja, sadar atau tidak, L baru saja meminjam kekuatan KIRA---kekuatan yang ditentangnya sendiri---Apakah sudah tidak ada jalan lain ? Ah… jika L berpikir seperti itu, maka tak ada seorangpun yang dapat meragukannya. Berarti memang tak ada lagi jalan lain. Ia pasti sangat menyayangi adiknya. "

" Ryuzaki… aku hanya mengikuti permainanmu… Kau bilang 'jika aku menjadi terang, maka kau akan menjadi gelap. Kau hanya akan bangkit untuk melawanku, sebab dari situlah kau tidak akan pernah menjadi bayanganku. Kau benar sekali. Kau menjadi pembunuh, maka akulah yang akan menjadi penangkapmu. Aku telah mengembalikan jiwamu kedapa surga… Aku tidak akan pernah menyesal melakukannya… "

Di salah satu sel di L A.

Seorang pemuda memegangi dadanya dengan kuat. Ia menahan sakit yang tiba – tiba datang. TIDAK MUNGKIN, pikirnya. Aku sedang mengalami serangan jantung !

" LAWIE !! " Ia menjerit.

" KAU TAK AKAN PERNAH MENANG DARIKU ! KAU TAK AKAN PERNAH BISA LARI DARIKU ! TIDAK SELAMANYA ! "

Ia tersungkur. Dalam posisi tergeletak miring, ia susah payah bernapas. Air mata membanjiri wajahnya. Tanpa diinginkannya tiba – tiba memori masa lalunya menyeruak keluar bagai pertunjukan film di depan matanya.

" LAWLIET !! AKU MEMBENCIMU ! AKU SELALU MEMBENCI--- "

SAKIT, SAKIT SEKALI…

Apakah ini yang dialami wanita itu ?

Ibu… Sakit sekali ibu…

" Lawie… "

Iapun berlalu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

3 Bulan kemudian.

" Semoga sukses, Lawliet. "

Lawliet berhenti berjalan, ia menoleh.

" Maksudmu ujian ? "

" Jangan mengejeku, aku tahu pasti kau akan keluar sebagai siswa nomor satu Todai. Kau tahu maksudku, Lawliet. Kasusmu. Maksudku KIRA-mu "

Lawliet menerawang sejenak.

" Ya… ya… kau benar… KIRA-ku… " Kemudian ia menyambung,

" Watari, bisa panggil aku Ryuzaki mulai sekarang ? "

Watari menatapnya sejenak, berbalik, dan berjalan perlahan meninggalkannya.

" Jika itu kemauanmu. " Jawab Watari

" Itu kemauanku Watari. Dan kau tahu apalagi kemauanku ? Jika aku bertemu KIRA, aku rasa aku harus berterima kasih padanya… "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

1 Tahun kemudian.

Lawliet berpikir sepersekian detik saat merasa tubuhnya terjatuh dari kursi.

Inikah yang dirasakan Ryuzaki ? Dan ibu ?

Ia merasa ada tangan yang menopang bawah tubuhnya sebelum ia benar – benar terjatuh ke lantai.

Ia mendengar bunyi dentangan sendok.

Ia mendengar seruan kejut, namun rasanya jauh sekali.

Sebab yang kini dia rasakan hanya rasa sakit yang menyiksa di bagian dadanya. Juga matanya hanya bisa berkonsentrasi pada seseorang yang saat ini menopangnya.

Mungkin kerja otaknya menurun bersamaan dengan rasa sakit yang menggerogoti dadanya. Membunuh semua kemampuan intelektualitasnya. Perlahan – lahan pergi bersama dengan kesadarannya.

Namun hanya satu yang masih dipertahankan oleh Lawliet. Orang yang ada saat ini menopangnya.

Ia tak ingat siapa ini… yang wajahnya perlahan berubah… senyumnya perlahan – lahan nampak… kejam dan dingin.

Oh iya, aku tahu siapa ini. KIRA.

KIRA… ada satu hal yang ingin ku ucapkan padamu…

Jadi aku benar… tapi aku…

Lalwliet tersenyum.

Terima kasih…