Sabtu, 16 April 2011

Buah Kejujuran

Pada suatu hari ada seorang penebang kayu yang sedang menebangi cabang sebuah pohon yang melintang di atas sungai. Tiba-tiba kapaknya terjatuh ke sungai itu. Ketika ia mulai menangis, Raja menampakkan diri dan bertanya, “Mengapa kamu menangis?” Si penebang kayu menjawab bahwa kapaknya telah terjatuh ke dalam sungai.
Segera Raja masuk ke dalam air dan muncul dengan sebuah kapak emas.
“Inikah kapakmu?” Raja bertanya.
“Bukan,” si penebang kayu menjawab.
Raja masuk kembali ke air dan muncul dengan kapak perak. “Inikah kapakmu?” Raja bertanya lagi.
“Bukan,” si penebang kayu menjawab.
Sekali lagi Raja masuk ke air dan muncul dengan kapak besi. “Inikah kapakmu?” Raja bertanya.
“Ya!” jawab si penebang kayu.
Raja sangat senang dengan kejujurannya dan memberikan ketiga kapak itu kepadanya. Si penebang kayu pulang ke rumahnya dengan hati bahagia.
Beberapa waktu kemudian, si penebang kayu berjalan-jalan di sepanjang sungai dengan istrinya. Tiba-tiba sang istri terjatuh ke dalam sungai. Ketika ia mulai menangis, Raja menampakkan diri dan bertanya, “Mengapa kamu menangis?”


Si penebang kayu menjawab bahwa istrinya telah terjatuh ke dalam sungai. Segera Raja masuk ke dalam air dan muncul dengan Cleopatra. “Inikah istrimu?” Raja bertanya.
“Ya!” si penebang kayu menjawab, cepat.
Mendengar itu, Raja menjadi sangat marah. “Kamu berbuat curang! Aku akan mengutukmu!” tegur Raja.
Si penebang kayu segera menjawab, “Maafkan saya, ya Raja. Ini hanya kesalahpahaman belaka. Kalau saya berkata ‘Bukan’ pada Clopatra, Engkau pasti akan muncul kembali dengan Ratu Interniti. Kalau saya juga berkata ‘Bukan’ kepadanya, pada akhirnya Engkau pasti akan muncul dengan istri saya, dan saya akan berkata ‘Ya’. Kemudian Engkau pasti akan memberikan ketiganya kepada saya.
“Raja, saya adalah orang miskin. Saya tidak akan mampu menghidupi mereka bertiga. Itu sebabnya saya menjawab ‘Ya’.”
Hmm… Kejujuran, kapan pun memang selalu membawa kisah manis. ^_^

Jumat, 15 April 2011

Orang Tua Terbaik di Dunia :)

Awalnya aku iri padamu kawan. Aku iri pada semua anak di dunia yang memiki orang tua yang menyayangi anaknya dan selalu ada waktu untuk keluarganya. Bisa mengobrol dangan ayah itu pasti asyik. Atau bisa curhat pada ibu juga pasti lebih melegakan daripada curhat kepada teman.
Tetapi tidak dengan orangtuaku. Ya, orangtuaku. Mereka adalah manusia super sibuk. Ibuku setiap pagi harus pergi mengajar anak anak lain sepertiku, dan pulang di siang hari. Dan malamnya ia pakai untuk mengerjakan tugas tugasnya sebagai guru, memeriksa tugas dan ulangan mereka. Dan sisa waktu luangnya ia gunakan untuk meregangkan otot ototnya.
Tidakkah ia ingat denganku yang masih remaja dan membutuhkan perhatian lebih? Aku ini remaja labil kawan, sedikit di sentuh langsung terjatuh. Aku butuh ibu yang bisa mendengarkan semua cerita dan keluh kesahku. Dan yang lebih menyakitkan bagiku adalah ketika aku melihat ibuku sedang mengajar anak anak sepertiku, ia terlihat begitu perhatian kepada anak anak itu. Tetapi tidak denganku. Ya , tidak denganku.
Terlebih lagi ayahku, ia lebih sibuk dari ibuku. Ia terkadang pergi di pagi buta dan pulang malam hari. Atau terkadang pulang sore hari atau siang hari, atau … ah sudahlah tak akan kutuliskan jadwal keseharian ayahku karena aku pun tidak mengerti dengan jadwal ayahku yang tidak tentu itu. Mengingat pekerjaanya sebagai salah satu orang yang berwenang di perusahaannya dan tidak memiliki waktu yang mengikat, dan mengingat perannya yang cukup penting di masyarakat membuatnya harus selalu menyediakan waktu untuk masyarakatnya. Lalu sisa waktu luangnya di rumah ia gunakan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaannya. Maka di rumah ia hanya duduk di depan laptop hitamnya atau tidur untuk meregangkan otot ototnya. Ketika aku mencoba mengobrol dengannya, iya hanya menjawab “hmm” lalu beberapa saat diam, lalu berkata “tadi bilang apa?’ lalu sibuk mengetik dan manatap layar kaca laptopnya.
Kawan, sakali lagi kukatakan padamu, aku ini remaja labil. Aku butuh seorang lelaki yang bisa membuat aku tertawa dan melupakan tumpukkan tugas dan pr dari sekolahku untuk beberapa saat.
Ya, aku iri padamu kawan. Sampai suatu saat ketika sebentar lagi umurku akan merubah statusku. Dari remaja menjadi dewasa. Sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesis. Kira kira berapa umurku saat itu? Yap. 16 tahun kawan.
Saat itu, saat aku berusia 16 tahun. aku bicara dengan ayah dan ibuku. Kali ini kami saling menatap wajah, aku mengobrol banyak hal pada mereka. Aku tanyakan semua pertanyaan yang selalu kupendam selama ini. Rasanya nyaman kawan. Nyaman sekali rasanya bisa mengobrol dengan ayah dan ibu, tetapi, walaupun aku senang, saat itu aku melihat wajah ayah dan ibuku dengan seksama. Kau tau kawan? Mata mereka kini tidak lagi cerah seperti dulu, matanya menyiratkan kelelahan, kulit mereka tidak lagi segar, kini mulai tumbuh keriput keriput kecil di sisi mata kanan dan kirinya.
Ya Tuhan, saat itu aku berpikir… apakah wajah kelelahan itu untukku? Ya kawan, semuanya untukku. Setiap hari mereka berjuang untukku, berjuang agar aku bisa sekolah dan menabung untuk uang kuliahku. Dan karena aku tidak menyadari semua itu, aku biarkan ayahku mengambil rapor sekolahku dengan nilaiku yang tidak memuaskan. Tapi apa katanya kawan? “tak apa apa nak, masih ada semester depan, belajarlah yang rajin ya” ya, itulah yang ia katakan. Ia selalu memotivasiku.
Maka pantaskah aku berharap untuk dibuat tertawa oleh mereka? Pantaskah aku jejali hari hari melelahkan mereka dengan cerita ceritaku yang membosankan? Seharusnya aku yang membuat mereka bahagia dan membuat mereka tertawa. Ya, aku seharusnya berpikir lebih dewasa. Ayah, ibu, maafkan aku.
Dan detik itu juga kawan, aku tidak berpikir bahwa aku iri padamu, tapi aku bangga karena aku punya orangtua terbaik di dunia.

so guys hargailah orang tuamu meskipun mereka sesibuk apapun dgn pekerjaan mereka tetapi mereka selalu menyayangimu  dan peduli padamu :D

Charlie Chaplin Biography

hello guys karena hari ini ulang tahunnya charlie chaplin yang ke 122 jd saya bahas tentang charlie chaplin sedkit ya!!


Sir Charles Spencer Chaplin, Jr. KBE (lahir di East Street, Walworth, London, 16 April 1889 – meninggal di Vevey, Swiss, Swiss, 25 Desember 1977 pada umur 88 tahun), atau Charlie Chaplin, adalah aktor komedi Inggris yang merupakan salah satu pemeran film terkenal dalam sejarah Hollywood di era film hitam putih, sekaligus sutradara film yang sukses. Aktingnya di layar perak menjadikan Charlie Chaplin sebagai salah satu artis pantomim dan badut terbaik yang sering dijadikan panutan bagi seniman di bidang yang sama.
Chaplin adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dan paling kreatif di era film bisu. Di dalam film-filmnya, Chaplin dikenal suka merangkap-rangkap, mulai dari peran utama, sutradara, penulis naskah, hingga pengisi ilustrasi musik. Karier di dunia hiburan berlangsung selama 65 tahun, dirintisnya sebagai pemeran cilik di panggung zaman Victoria dan pertunjukan komedi music hall di Inggris, dan terus berkarya hingga sebelum meninggal di usia 88 tahun. Kehidupan Chaplin penuh pasang surut, mulai dari masa kecil yang dibalut kemiskinan, hingga tiba di puncak ketenaran bintang Hollywood sekaligus simbol budaya. Kehidupan pribadinya yang gemerlap mengundang banyak sanjungan sekaligus kontroversi.
Di dalam film-filmnya, Chaplin sering memerankan karakter "The Tramp", seorang gelandangan berpotongan kumis petak yang memiliki etiket dan martabat seorang bangsawan. Kostum berupa jas kesempitan, celana panjang yang kebesaran, serta ke mana-mana membawa tongkat dan memakai topi tinggi.

Charlie Chaplin lahir tanggal 16 April 1889 di East Street, daerah pasar yang ramai di Walworth, sebelah selatan kota London. Kedua orang tuanya yang bekerja sebagai artis penghibur pertunjukan komedi music hall bercerai sebelum Chaplin menginjak usia 3 tahun.
Menurut data sensus tahun 1891, Chaplin tinggal bersama kakak dan ibunya yang bernama Hannah di Barlow Street, Walworth. Sewaktu masih kanak-kanak, ibunya mengajak Chaplin tinggal berpindah-pindah di sekitar Kennington Road, kawasan Lambeth, London.
Ayah kandungnya yang bernama Charles Chaplin Senior adalah keturunan orang Roma, seorang peminum dan hanya sekali-kali saja menghubungi putranya. Ketika ibunya sedang sakit, Chaplin sempat dititipkan di rumah sang ayah yang ketika itu tinggal bersama seorang wanita simpanan. Rumah tersebut ada di 287 Kennington Road, dan sekarang terdapat plakat peringatan yang menyatakan Charlie Chaplin pernah tinggal di sana.
Ketika masih berusia 12 tahun, Chaplin ditinggalkan sang ayah untuk selama-lamanya. Chaplin dan kakak sekandung lain bapak yang bernama Sydney Chaplin menjadi tanggung jawab sang ibu, Hannah Chaplin. Malang tidak bisa ditolak, ibu Chaplin menderita Skizofrenia dan akhirnya harus dirawat di rumah sakit jiwa Cane Hill di Coulsdon.
Chaplin terpaksa tinggal di rumah penampungan orang miskin, bekerja untuk imbalan makan dan tempat berteduh di kawasan Lambeth, London. Setelah tinggal di sana beberapa minggu, Chaplin dimasukkan sekolah asrama penampungan anak terlantar bernama Central London District School di Hanwell.
Kakak-beradik Chaplin berjuang bahu-membahu agar bisa bertahan hidup. Chaplin bersaudara tertarik tampil dalam pertunjukan komedi Music Hall di usia yang sangat dini, dan ternyata keduanya memiliki bakat akting alami. Masa kecil Chaplin yang dikungkung kemelaratan nantinya sangat berpengaruh terhadap karakter yang diperankan dan tema film yang dibuatnya.
Tanpa diketahui Chaplin bersaudara, sang ibu ternyata masih memiliki seorang putra bernama Wheeler Dryden yang dibesarkan ayah kandungnya di luar negeri. Wheeler Dryden, adik sekandung Chaplin ini nantinya bergabung dengan Chaplin bersaudara, dan bekerja untuk studio Chaplin di Hollywood.
Di tahun 1928, ibu Chaplin wafat di Hollywood, setelah 7 tahun tinggal di Amerika Serikat atas ajakan ketiga putranya yang sudah sukses.

Chaplin pertama kali naik panggung di tahun 1894 sewaktu masih berusia 5 tahun. Tanpa persiapan sebelumnya, di sebuah teater di Aldershot, Chaplin secara mendadak diminta menggantikan ibunya. Sewaktu masih kecil, Chaplin sakit keras dan harus berbaring di tempat tidur selama berminggu-minggu. Di malam hari, ibunya duduk di bingkai jendela, bercerita sambil mendramatisasi kejadian pada hari itu. Chaplin pertama kali naik panggung dengan mendapatkan bayaran setelah bergabung dengan kelompok penari The Eight Lancashire Lads yang mementaskan pertunjukan music halls di Britania. Di tahun 1900, berkat bantuan Sydney (kakak sekandungnya), Chaplin yang waktu itu berusia 11 tahun mendapat peran sebagai kucing jenaka dalam pantomim Cinderella di London Hippodrome. Di tahun 1903, Chaplin tampil dalam Jim: A Romance of Cockayne, diikuti peran rutinnya sebagai Billy anak pengantar koran dalam Sherlock Holmes yang terus dijalani hingga tahun 1906. Chaplin tampil berikutnya dalam acara variety Casey's Court Circus, dan tahun berikutnya sebagai badut dalam kelompok komedi slapstik Fun Factory di bawah asuhan Fred Karno.
Film-film awal Chaplin diproduksi pada tahun 1914 di Keystone Studios yang merupakan tempat Chaplin belajar teknik pembuatan film, sekaligus mengembangkan karakter Tramp. Chaplin pertama kali memperkenalkan karakter Tramp kepada publik melalui film keduanya, Kid Auto Races at Venice (diedarkan 7 Februari 1914) dan film ketiganya Mabel's Strange Predicament (9 Januari 1914).
Di akhir kontrak dengan Keystone, Chaplin sudah bisa menyutradarai dan menyunting sendiri film-film pendek yang dibuatnya. Film-film tersebut ternyata sukses besar. Di tahun 1915, Chaplin menyetujui kontrak satu tahun dengan studio Essanay. Setelah itu, kontrak bernilai besar untuk selusin film komedi tipe dua reel disepakati Chaplin dengan studio Mutual Film di tahun 1916. Studio memberinya kebebasan artistik yang nyaris tanpa batas. Dalam dalam jangka waktu 18 bulan, Chaplin berhasil menyelesaikan 12 judul film. Film-film ini nantinya berhasil menjadi film komedi klasik dan tetap masih bisa menghibur hingga sekarang. Di kemudian hari, Chaplin mengenang masa bersama studio Mutual sebagai periode paling membahagiakan dalam kariernya.
Studio Charlie Chaplin (tahun 1922)
 
Setelah kontrak dengan studio Mutual habis di tahun 1917, Chaplin menandatangani kontrak produksi 8 film tipe dua reel dengan studio First National. Selain pembiayaan dan distribusi film-film (1918-1923) yang ditanggung studio First National, kebebasan artistik seluruhnya berada di tangan Chaplin. Dengan kebebasan berkreasi ada di tangan, Chaplin membangun studio Hollywood sendiri. Pada periode ini tercipta film-film Chaplin yang tak lekang dimakan waktu, dan masih bisa dijadikan panutan bagi pembuat film yang lain. Film-film yang diproduksi Chaplin bersama First National berupa film komedi dengan masa putar singkat, misalnya: A Dog's Life (1918) dan Pay Day (1922), ditambah film dengan masa putar lebih panjang, misalnya: Shoulder Arms (1918), dan The Pilgrim (1923). Film Chaplin asal periode ini dengan masa putar standar dan berhasil menjadi klasik adalah The Kid (1921).
Di tahun 1919, Chaplin mendirikan distributor film United Artists bersama-sama Mary Pickford, Douglas Fairbanks, dan D. W. Griffith. Mereka berempat berusaha melepaskan diri dari sistem monopoli yang dipegang distributor film dan pemilik modal di Hollywood. Usaha ini berhasil, dan kemandirian Chaplin sebagai pembuat film tetap terjamin berkat adanya kendali penuh atas film yang diproduksi di studio milik sendiri. Nama Chaplin terus tercatat sebagai anggota dewan direktur UA hingga di awal tahun 1950-an.
Seluruh film Chaplin yang diedarkan United Artists bermasa putar standar, dimulai dari A Woman of Paris (1923), diikuti film The Gold Rush (1925) yang nantinya menjadi klasik, dan diakhiri dengan The Circus (1928).
Film-film bisu yang hingga sekarang dianggap sebagai karya terbesarnya, City Lights (1931) dan Modern Times (1936) justru dibuat Chaplin ketika dunia sinema sudah mengenal film bersuara. Di kedua film tersebut, Chaplin mengerjakan sendiri efek suara dan ilustrasi musik. Film City Lights mungkin berisi keseimbangan sempurna antara komedi dan sentimentalitas ala Chaplin. Adegan terakhir film City Lights dipuji kritikus James Agee yang berkomentar di majalah Life tahun 1949 sebagai: "sepotong akting paling hebat yang pernah direkam seluloid".
Film bersuara karya Chaplin yang dibuat di Hollywood adalah: The Great Dictator (1940), Monsieur Verdoux (1947), dan Limelight (1952).
 
Walaupun pembuat film lain sudah beralih pada film bersuara, Chaplin bertahan untuk tidak ikut-ikutan. Film bersuara sudah dikenal sejak tahun 1927, tapi Chaplin terus bertahan dengan film-film bisu selama dekade 1930-an. Film Modern Times (1936) adalah film bisu, tapi memperdengarkan dialog yang keluar dari benda-benda mati, seperti radio atau pesawat televisi. Chaplin memang sengaja membuatnya seperti itu untuk membantu penonton film di tahun 1930-an yang tidak lagi terbiasa melihat film bisu. Film Modern Times sekaligus film pertama yang memperdengarkan suara Chaplin (pada lagu yang dipasang di akhir film). Walaupun demikian, film ini masih dianggap film bisu oleh sebagian penonton, sekaligus akhir dari era film bisu karya Chaplin.
Chaplin dikenal sebagai artis serba bisa, koreografi film Limelight (1952) dikerjakannya sendiri, begitu pula lagu latar film The Circus (1928). Lagu berjudul "Smile" merupakan ciptaan Chaplin yang paling terkenal di antara semua lagu yang pernah ditulisnya. Ditulis untuk film "Modern Times", lagu "Smile" diberi tambahan lirik untuk dinyanyikan Nat King Cole sewaktu ingin diedarkan kembali di tahun 1950-an. Lagu "This Is My Song" dari film terakhir Chaplin, "A Countess From Hong Kong" berhasil menjadi hit dalam berbagai bahasa di tahun 1960-an (terutama versi Petula Clark). Film Limelight berisi lagu tema berjudul "Eternally" yang berhasil menjadi hit di tahun 1950-an.
Ilustrasi musik untuk film Limelight yang dikerjakan Chaplin mendapat nominasi Academy Awards di tahun 1972. Hal ini dimungkinkan karena pertunjukan perdana di Los Angeles tertunda selama dua dekade.
Dua film terakhir Chaplin dibuat di London: A King in New York (1957) yang dibintanginya sendiri (sekaligus penulis skenario dan sutradara), dan A Countess from Hong Kong (1967) dengan bintang Sophia Loren dan Marlon Brando. Film A Countess from Hong Kong merupakan penampilan Chaplin yang terakhir, tampil singkat secara cameo sebagai awak kapal yang sedang mabuk laut.
Dalam otobiografi berjudul My Life in Pictures terbitan tahun 1974, Chaplin menuturkan bahwa dirinya sudah menulis skenario untuk dibintangi Victoria, putri terkecilnya. Kalau skenario yang diberinya judul The Freak jadi diproduksi, Victoria akan diberi peran sebagai bidadari. Menurut Chaplin, skenario film ini sudah selesai dan latihan praproduksi sudah dimulai (buku ini memuat foto Victoria lengkap dengan kostumnya), tapi produksi dihentikan karena Victoria menikah. Chaplin menambahkan, "Kapan-kapan, pasti aku buat." Kesehatan Chaplin terus menurun di tahun 1970-an, dan meninggal sebelum angan-angannya terwujud.
Salah satu karya yang diketahui sebagai karya terakhir Chaplin adalah ilustrasi musik yang ditulisnya untuk memperbarui A Woman of Paris, karyanya yang kurang sukses di tahun 1923.

Chaplin wafat di usia 88 tahun dalam tidurnya pada Hari Natal tahun 1977, di Vevey, Swiss. Chaplin dimakamkan di Pekuburan Corsier-Sur-Vevey di Corsier-sur-Vevey, Kanton Vaud, tapi makamnya dipindah di dekat Danau Jenewa setelah pernah dicuri sekelompok orang.

Nah sekian tentang charlie chaplin ^_^  semoga chaplin tetap ada dihati kita semua

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Charlie_Chaplin

Kamis, 14 April 2011

Berhentilah Jadi Gelas :)

Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnyabelakangan ini selalu tampak murung."Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah didunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?" sang Guru bertanya.
"Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuktersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya," jawab sang murid muda.
Sang Guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu."
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaangurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.
"Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu," kataSang Guru. "Setelah itu coba kau minum airnya sedikit." Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin."Bagaimana rasanya?" tanya Sang Guru."Asin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih meringis. Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan."Sekarang kau ikut aku." Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka. "Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau."Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan gurunya, begitu pikirnya."Sekarang, coba kau minum air danau itu," kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggirdanau. Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingindan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, "Bagaimana rasanya?." "Segar, segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yangtersisa di mulutnya."Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?." "Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas."Nak," kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih.Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah."Si murid terdiam, mendengarkan."Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itujadi sebesar danau." (From : Suluk - Blogsome)

Novel Death Note: Another Note, the Los Angeles BB Murder Cases

ini sedikit cuplikan yg terdapat didalam Novel death note yaitu:
Death Note: Another Note, the Los Angeles BB Murder Cases (Novel) 




Beyond Birthday
L Lawliet and Beyond Birthday
Kisah fenomenal tentang masa lalu kelam Rue Ryuzaki dan L Lawliet.

Ini adalah kisah liar yang tiba – tiba muncul dalam benakku. Jujur aku belum pernah membaca ANOTHER NOTE : THE L. A. BB'S MURDER CASES ( jika ada yang punya, pinjam donk. ), maka mohon maaf jika ada hal – hal yang tidak nyambung. Atau kesalahan lainnya. Saya hanya berusaha melengkapi lubang dalam antara Rue Ryuzaki dan L Lawliet yang tak pernah terungkapkan.

Disclaimer : Death Note bukan punya saya. Jika punya saya, saya akan membiarkan L hidup lebih panjang untuk dapat menikmati makanan manis sesukanya sampai ia meninggal karena diabetes di usia 70 tahun.

Genre : Misteri

SECRET CASE : BB'S DEATH

Tangannya yang pucat itu menunjuk tepat diatas dahi saudaranya.

" Lihat, Lawie… " Katanya riang, lagi – lagi untuk yang kesekian kali.

Kadang Ia bingung harus bersikap bagaimana. Saat mengetahui saudaramu mengalami semacam delusi atau hal – hal tidak normal lainnya, apakah yang terbaik yang dapat kau lakukan untuk saudaramu tersayang itu ? Mendukungnya, atau harus menolaknya walaupun itu dapat menghancurkan hatinya ? Dan saat dia melakukan "itu" Lawliet selalu berada dalam dilema itu. Saudara kembarnya itu membuatnya melakukan kebohongan demi kebohongan yang seharusnya lidak layak ia lakukan. Namun Lawliet terlalu menyayangi makhluk malang itu. Dia terlalu takut melihat hati yang begitu murni itu teraniaya.

" Ya, tentu aku tahu Ryuzaki. " katanya lembut, namun penuh kepedihan karena sekali lagi ia mengatakan kebohongan kepada saudaranya itu.

Namun, kali ini tidak seperti yang disangka Lawliet. Saudaranya itu mendadak menunjukan wajah yang tak bisa ditebak. Matanya berubah dingin. Lawliet tak ingin mengakuinya, tapi dia melihat ada sesuatu yang mengerikan dalam mata saudaranya itu.

" Kau bohong kan. " Kata Ryuzaki menohok Lawliet.

" Apa… " Lawliet terkejut.

" Jika kau dapat melihatnya, ayo beritahu aku, berapa nomorku ? " Ryuzaki mendesak Lawliet.

Lawliet menatap lurus di mata saudaranya itu. Sungguh seperti menatap sang eksekutor di hari penghakiman. Ia benar – benar tak bisa berkutik sekarang, jika itu istilahnya. Ia telah mendapatkan apa yang selalu ditakutkannya : ia akan menghancurkan hati saudaranya !

" Ryuzaki…dengarkan aku… " Pinta Lawliet.

" Kau bohong… "

Kata – kata itu sungguh bagaikan tikaman tepat dijantungnya. Lawliet terpaku. Ia selintas seperti menatap kepergian saudara kembarnya itu, ia serasa melihat punggung Ryuzaki menjauh. Aneh, padahal sekarang Ryuzaki masih tepat berada di depannya.

" Ryuzaki ! " Terdengar seruan seorang wanita. Entahlah tapi nadanya menyiratkan kebencian dan kemarahan.

Mereka menoleh. Wanita itu menarik lengan Ryuzaki dengan kejam. Tak dapat dipercaya bahwa seorang ibu dapat melakukan hal seperti itu.

" Apa yang kau katakan kepada Lawliet lagi ? " Seru wanita itu.

" Aku hanya menanyakan nomorku… "

" Nomor apa ? kau belum mengerti juga saat aku bilang berbohong itu tak baik, apalagi caramu berbohong sudah keterlaluan ! Itu bukan lagi berbohong, itu penyesatan ! " Wanita itu berteriak kejam di wajah kecil pucat itu.

" Tapi aku tak berbohong… berapa kali aku harus beritahu padamu… aku memang melihatnya… " Protes Ryuzaki.

" Apa yang kaulihat, hah ? Apa yang kaulihat ? Ayo beritahu padaku ! " Wanita itu seperti akan histeris.

" Aku melihat nomormu, ma… itu, dibawah namamu… tepat dibawahnya… dan berkali – kali aku katakan bahwa sepertinya nomormu akan berkurang, kau akan ---… "

Ryuzaki tak pernah menyelesaikan kata – katanya itu. Sebuah tangan memukul wajahnya. Wanita itu bahkan tidak terkejut. Ia memang melakukannya dengan sengaja. Tak ada ekspresi penyesalan yang terpancar di wajahnya. Yang ada hanyalah kepuasan. Sepertinya dia puas saat memukul anaknya. Ia berpikir itu seperti suatu didikan. Suatu tanggung jawab.

" Ibu, kenapa kau memukulnya ? Ryuzaki bahkan tidak menyakitimu… kenapa kau… " Lawliet shock melihat tingkah ibunya kepada saudaranya itu, padahal ia telah melihatnya berulang kali. Namun ia menyadari saat saudaranya itu dipukul, ia selalu tak dapat melakukan apapun.

" Aku sudah tidak tahan lagi denganmu… Aku benar – benar menyesal memilikimu ! " Wanita itu kehilangan kontrol. Ia menjerit – jerit pada Ryuzaki seakan anak itu adalah sesuatu yang menjijikan.

Kemudian wanita itu menjauh, Ia meninggalkan kedua anaknya. Berlari kedalam rumah.

Ryuzaki terdiam. Wajahnya tertunduk.

" Tangis… " Suara itu kecil, namun dapat didengar oleh Lawliet. Suara saudara sedarahnya yang sangat dikenalnya.

" Ia menangis… kenapa ia menangis… pasti karena sebentar lagi ia akan… "

Lawliet memeluknya.

" Lawie… " Itulah kata – katanya…

" Lawie… Ia akan segera meninggal… percayalah padaku… pada saatnya nanti, ia pasti akan mencariku untuk meminta maaf… ia akan menyesal, kan Lawie… "

Itulah kata – kata Ryuzaki yang diingat Lawliet… sampai akhir hayatnya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

3 Tahun yang lalu.

" Ah…indahnya… " Bocah 7 tahun itu berseri gembira menatap wajahnya sendiri.

" Apanya yang indah Ryu ? " Lawliet yang tertarik kemudian bergerak menghampiri saudaranya itu. Mereka di depan cermin dan saat mereka melihat wajah mereka sendiri sungguh tak ada yang dapat membedakannya satu sama lain. Hanya kemudian jika kita melihatnya dengan seksama, kita mungkin bisa mengetahui perbedaannya. Makin hari mata Ryuzaki berubah ke warna yang lebih cerah. Entahlah padahal sebelumnya matanya normal seperti Lawliet, saudaranya itu. Sekarang bisa dikatakan bahwa warna mata Ryuzaki mendekati warna merah cerah. Warna yang sungguh langka untuk organ tubuh yang satu itu.

" Maksudmu matamu, Ryu ? " Tanya Lawliet memperhatikan warna mata saudaranya di cermin.

" Ya, mataku memang dari hari ke hari seperti beralih warna… aku tahu itu, Namun yang membuatku heran adalah itu… " Tiba – tiba ia menunjuk pantulan dahinya sendiri di cermin.

" eeh ? " Lawliet tidak mengerti apa yang dimaksud Ryuzaki.

" Itu loh… Itu nomor – nomor merah tepat dibawah namaku… Itu apa ya? "

" Nomor apa ? " Lawliet tetap tak mengerti.

" EH ! Ternyata kau juga ada Ryu… "

Kali ini pernyataan itu mampu membuat Lawliet menatap wajah Ryuzaki.

" Ada apa ? Apa yang kau bicarakan Ryu ? "

" Itu… lihat. Ada sederetan nomor di dahi kita… tepat dibawah nama kita. Wah indah sekali ya… kenapa aku baru melihatnya sekarang… " Kata Ryuzaki mantap.

" Nomor apa, Ryu ? Nama apa ? "

" Itu ! " Ryuzaki menunjuk ke pantulan bayangan mereka, tepat dimana dia melihat 'nomor – nomor' itu.

" Namaku… Ryuzaki Rue… nomorku---" Namun sebelum ia melanjutkan kata – katanya, seorang wanita muda yang cantik mendekati mereka. Rambutnya yang segelap malam membingkai wajahnya.

" Apa yang kalian lakukan, sayang ? "

" Ah, ibu… bu, ibu juga punya… Ah ! tapi kenapa… punyamu … "

Wanita itu menatap putranya yang kecil, bingung.

" Apa, sayang ? Apa yang kau maksud ? "

" Ibu… nomormu jauh lebih pendek dari kami berdua, bu… apa ya maksudnya… " Jawab Ryuzaki polos.

Dan saat itulah Lawliet menyadari bahwa inilah awal dimana saudaranya itu akan dibenci oleh ibu mereka.

" Nomor apa ? " Kata wanita itu. Intonasi suaranya agak naik.

" Nomor – nomor kita diatas dahi… tepat dibawah nama kita… "

" Apa yang kaubicarakan, sayang ? tidak ada nomor apapun atau nama apapun di dahi kita, kan "

" Ada, bu itu, aku dapat melihatnya dengan jelas, walaupun agak bergerak – gerak, itu… warnanya merah--- "

Dan disaat itulah wanita itu bagai kehilangan kontrol. Ia mulai berubah mengerikan.

" Apa yang kau bicarakan, Ryuzaki ?! Jangan main – main dengan ibu ! " Teriak wanita itu.

" Tapi bu, aku tidak--- "

" Sudah, hentikan, kau bocah kecil brengsek ! Ibu tidak mau mendengar gurauanmua itu lagi, mengerti ! "

" Bu, kenapa kau berkata seperti itu ? Aku tidak bohong--- "

" DIAM KAU ! " Bentaknya

Ryuzaki spontan kaget dan terpaku diam. Ia menatap wanita yang disangkanya dulu ibunya itu dengan tatapan tidak percaya. Apa yang terjadi pada ibu ? Atau apakah hanya aku yang bisa melihat nomor – nomor itu.

" Lawie… " Ryuzaki berbisik.

Lawliet menatapnya.

" Kau bisa melihatnya juga kan ? "

Wanita itu menatap Lawliet tajam. Seolah menantikan hal mengerikan datang mengepungnya.

" Ya, aku bisa melihatnya… " Kata Lawliet.

Namun wanita itu tahu bahwa Lawliet berbohong. Ia dan Lawliet tidak melihat apapun yang dikatakan Ryuzaki. Itu hanya untuk menenangkan hati bocah kecil itu. Tak lain. Itu hanya kebohongan yang akan membesar dan semakin membesar di kemudian hari.

Saat itu Lawliet bertanya – tanya, apa yang terjadi pada saudaranya itu ? mengapa ia mengatakan ada nomor dan nama di atas dahi mereka, apa yang sebenarnya terjadi ? Namun diatas semuanya itu entah mengapa Lawliet tidak melihat bahwa saudaranya itu berbohong. Bagaimanapun ia percaya Ryuzaki dapat melihat 'nomor' apapun itu, sedangkan yang lainnya tidak dapat. Mungkinkah itu suatu anugrah ? ataukah suatu kutukan ? Lawliet membatin.

Sejak saat itu, Ryuzaki berubah. Ia mulai tertutup dan pendiam. Saat Lawliet menanyakan ada apa, ia hanya menggeleng. Sungguh Lawliet dapat melihat kepedihan dalam matanya. Dan makin ia memperhatikan pupil Ryuzaki makin memerah dari hari ke hari.

Ryuzaki tidak lagi membicarakan tentang 'nomor' aneh ataupun 'nama' yang katanya ada di atas dahi mereka. Walau Lawliet yakin bahwa saudaranya itu dapat melihat seluruh nomor di setiap orang yang dijumpainya. Ia tak pernah lagi meributkannya, sebab setiap ia mengatakannya, walau untuk sekali lagi meyakinkan ibunya, yang didapatnya hanyalah pukulan di wajahnya. Ibunya berubah kejam terhadapnya. Seakan Ia adalah iblis yang menggangu penglihatan ibunya. Ia sungguh berpikir seperti itu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

4 tahun kemudian.

Suatu hari Ryuzaki mengatakan sesuatu yang menjadi kunci pengetahuan misteri bagi Lawliet, saat mereka dalam perjalanan pulang. Misteri yang selama ini dikatakan Ryuzaki. Ya, nomor itu.

" Lihatlah Lawie… orang itu sebentar lagi akan mati "

Ryuzaki membatu. Ia menatap ngeri ke arah Ryuzaki. Di sebrang mereka, di tempat pemberthentian bus, seorang pria usia 30-an berdiri sambil membaca sebuah buku.

" Apa yang kau katakan Ryu ? Kau tidak boleh mengatakan hal semacam itu--- "

" Kau akan melihatnya " Ryuzaki memotongnya.

Tiba – tiba pria itu tersungkur ke depan. Ia menjerit kecil tertahan kemudian tak bergerak. Terkejut, Lawliet segera menghampiri pria malang tersebut. Ia tahu dari jarak dekat bahwa pria itu telah meninggal. Lawliet meoleh ke belakang, ke arah Ryuzaki berada, yang kini telah berada tepat dibelakangnya. Ia sungguh merasakan kehadiran malaikat maut di diri Ryuzaki.

" Lihat kan, Lawie… aku tak bohong. "

" Ryu… bagaimana kau… "

" Lawie, dengarkan aku. Aku tau sejak lama bahwa kau berbohong padaku. Kau tak bisa melihat nomor itu kan ? Tapi tak apa, aku tahu kau terlalu baik bagiku… jadi dengarkan aku. Setiap orang yang nomornya kulihat, ada sebagian yang deretan angkanya berkurang, bahkan hanya menyisakan 1 digit. Dan setiap hari aku memperhatikan bahwa mereka yang digitnya semakin berkurang, mereka akan segera meninggal. Sepertinya itu adalah semacam sisa waktu hidup mereka "

Lawliet terpana dengan pengakuan saudaranya itu. Ia mau tak mau mempercayai bukti di depan matanya sendiri. Ia bergidik ngeri. Anugrah apakah yang diberikan Tuhan kepada Ryuzaki ? Ia membatin panik.

" Maka saat kukatakan itu pada ibu… "

" Maksudmu, ibu punya deretan angka yang pendek ? " Tanya Lawliet spontan.

" Ya. Ia sebentar lagi akan meninggal, namun ia tidak mempercayainya. Aku hanya ingin memberitahukan padanya. Itu saja. "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Wanita muda itu terduduk lesu. Ia adalah seorang campuran asing. Rambutnya seputih salju. Kulitnya sepucat pagi. Namun wajahnya adalah paduan antara kecantikan sang dewi dan seorang ratu. Di sampingnya terdapat tas belanja kecil.

Ryuzaki menatap wanita itu. Wanita itu menyadari kehadiran anak usia 11 tahun itu. Pandangan mereka bertemu. Dan sejenak mereka hanya berdiam diri.

" Kemari " Akhirnya wanita itu berkata. Suaranya lembut dan murni.

" Kakak… " Kata Ryuzaki pedih.

Wanita itu tersenyum.

" Ada apa ? "

" Kau… sebentar lagi… kau akan berangkat ke tempat yang sangat jauh… namun kau tidak perlu takut… sebab tempat itu sangatlah indah… tak ada yang menyamai tempat seperti itu di bumi… " Ryuzaki berkata pelan.

Wajah wanita itu menunjukan mimik antara terkejut dan sesuatu yang tak dapat diungkapkan.

Ia tersenyum lagi dan kemudian memeluk Ryuzaki.

" Terima kasih malaikat kecilku… akhirnya kau menjemputku. "

Ryuzaki terpaku sejenak. Ia tak pernah mendengar respon seindah itu dari pernyataan yang dianggap gila oleh ibunya sendiri itu.

" Siapa namamu ? " Tanya wanita itu masih memeluk Ryuzaki.

" Rue…Rue Ryuzaki… "

" Rue--- " Wanita itu terbatuk. Ia terus terbatuk. Ryuzaki merasa melihat sesuatu yang cerah keluar dari mulut wanita itu. Tiba – tiba wanita itu terjatuh dari kursi dengan posisi Ryuzaki masih dipelukannya.

Ryuzaki yang tertindih berusaha melepaskan diri. Ia terkejut melihat wanita cantik namun kini sepucat kematian itu tersenyum menatap lurus ke arahnya. Sekitar mulutnya penuh dengan bercak merah kehitaman. Dan tampaknya bercak itu juga mengotori punggung pakaian Ryuzaki.

" Namaku… Claire… Claire Dovey… " Kata wanita itu lemah. Dan kemudin ia tidak bergerak lagi.

Ryuzaki masih terpaku dengan keadaan yang baru saja disaksikannya. Ia menatap darah yang berkilau di tubuh wanita itu.

Dan sebentuk benda jatuh dari tas belanja wanita itu. Ryuzaki mengambilnya.

" Selai… " Ryuzaki menyentuh bercak darah yang mengalir di mulut wanita yang sekarang tak bernyawa itu. Ia menyesapnya. Ia tersenyum.

Rue Ryuzaki telah menghilang.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" A--- apa ?! "

Ryuzaki hanya menatap ibunya dengan tatapan kosong.

" Apa yang kau lakukan ? Kenapa kau berdarah –darah seperti itu ? "

" Ini bukan darahku bu. Tenang saja, aku tak apa – apa. Ibulah yang seharusnya kuatir. Karena sebentar lagi akan pergi. "

" APA ? LAGI – LAGI--- "

Ia terpaku. Tiba – tiba jantungnya terasa sakit sekali. Ia menatap anaknya yang berlumuran darah dengan ekspresi mengerikan. Tanpa dapat berkata apapun lagi, iapun tersungkur. Terakhir kali matanya megabadikan sosok seorang anak usia 11 tahun berbingkai siluet senja. Tersenyum ganjil, anak itu berbisik " Selamat tinggal, ma. "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Satu tahun kemudian : Wammy's House.

" Aaaarghhhh !!! " Jerit Lawliet.

Ia menatap benda tajam yang menembus bahunya. Darah segar memercik deras, menyeruak kaos putihnya.

" Jangan bodoh, Ryuzaki ! " Seru Lawliet menahan sakit.

Ryuzaki tersenyum dingin.

" Apa yang kupunya disini, Lawie… " Jawab saudaranya.

" Kau masih punya aku, bodoh ! " Jawab Lawliet marah.

" Aku tidak memiliki siapapun, Lawie, dan aku juga bukan milik siapapun, termasuk dirimu. "

Lawliet menatap mata saudaranya. Kini mata itu berwarna semerah darah. Entah sejak kapan warnanya telah menjadi sesempurna itu.

" Jika aku melihatmu di kemudian hari… "

Lawliet berteriak saat Ryuzaki mencabut pisau itu dari bahunya.

" Aku akan membunuhmu… "

Kini mata mereka saling bertatapan.

" Kau selalu milik wanita itu. Sedangkan aku… aku tidak pernah mendapatkan simpatinya… Jika kau muncul sebagai orang yang memberikan cahaya, aku yang akan memadamkannya, jika kau menjadi seorang yang baik, maka aku akan menjadi seorang yang jahat. Karena hanya itulah yang dapat kulakukan jika aku tak ingin menjadi bayanganmu, saudaraku terkasih, L Lawliet. "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

14 Tahun kemudian.

" L… "

L membuka mata dan menyadari ia tertidur seperti biasanya. Duduk di kursi kesukaannya dengan pose kedua kaki dinaikan.

Entah kenapa ia teringat seseorang yang sangat dikasihinya juga suka menghina cara duduknya seperti itu. Seseorang yang bahkan keeksistensiannya diragukan oleh pikirannya sendiri. Apakah dia ada, atau sesungguhnya dia hanya imajinasiku ?

" L, ICPO menggelar konfrensi besok. Kasus yang dinamakan KIRA… "

" Ya, aku tahu Watari… aku bermaksud mengambil kasus itu. "

L membaca berkas di depannya. Ia mulai menempatkan jempol di sudut bibirnya. Tanda jika otaknya akan segera berpikir keras.

" KIRA… dia pasti semacam dewa atau… sejenis dewa kematian… " Ia menggumam

Tiba – tiba pikirannya melayang. Jika ia dapat… AH ! Apa yang dipikirkannya. Bahkan dia itu hanyalah khayalan. Batin L.

" Namun… "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

2 Hari kemudian.

" KIRA telah menghakimi melebihi limitnya… Ia pasti sangat kesal dengan tantanganku " L menggumam.

Sampai saat ini KIRA telah membunuh setiap waktu. Tidak hanya saat senja sampai tengah malam. Dia juga membuat beberapa kriminal berbuat keanehan sebelum meninggal, itu berarti dia dapat mengontrol tindakan korban sebelum membunuhnya.

L menaruh berkas yang dipegangnya. Dia mulai membaca berkas satunya lagi di samping berkas KIRA.

Yang satu ini bukanlah kasus KIRA, namun perhatian untuk kasus tersebut setara dengan perhatiannya kepada kasus KIRA. Itu adalah kasus yang terjadi di luar negri. Tepatnya Los Angeles.

L membaca sekilas berkas yang telah dibacanya berulang kali itu. Sebenarnya kasus itu telah selesai dan pelakunya telah dipenjarakan.

BB, yang dikenal juga sebagai Beyond Birthday berhasil ditahan seminggu yang lalu.

Aneh mengetahui bahwa kasus yang telah selesai itu menyita perhatiannya begitu besar. Bahkan kasus itu bukanlah di dalam negeri. Tak ada hubungannya dengan kasus yang akan diterimanya ini.

Namun yang ada di dalam pikiran L sekarang : kasus itu erat kaitannya dengan KIRA.

Setidaknya dia akan membuatnya seperti itu. Namun selagi memikirkan inipun hatinya berontak kuat. Kau adalah seorang bajingan Lawliet. Kata hatinya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

4 Bulan kemudian.

Yagami Light memperhatikan sebuah sampul buku. Buku itu berwarna hitam kelam. Sebuah title bertuliskan di covernya. Death Note.

Ia tersenyum. Betapa efisiennya benda kecil ini, pikirnya.

" Berapa banyak lagi yang dapat kulakukan untuk dunia ini ? " gumamnya.

Kemudian ia menyalakan komputernya. Ia terkejut membaca beberapa head line berita yang sama di setiap site yang dia buka.

Beyond Birthday : Pembunuh serial kejam tertangkap.

Beyond Birthday : Beyond the limit ! Pembunuh kejam akhirnya diamankan.

BB : Pembunuh sakit jiwa peneror LA kini telah ditemukan.

Bagi Light, head line itu seperti sebuah permintaan langsung untuknya. Saatnya tuhan bekerja, pikirnya.

Tak sulit bagi Light untuk mendapatkan nama asli si pembunuh kejam itu.

Seuanya mengalir begitu mulus sampai saat ini, pikirnya. Dan iapun menulis nama itu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kediaman L.

" Kau yang melakukannya kan L… " Watari bertanya sambil meletakan kue dihadapan L.

" Kau tidak pernah salah, Watari… karena itulah aku mengagumimu… " Jawab L.

" Kau benar – benar yakin ? Bukankah dia… "

" Watari, dia memang adikku. Adik kembarku yang sangat kusayangi. Dan aku selalu menyayangi dan melindunginya… selalu… "

L berhenti. Ia menatap kue di hadapannya.

" Namun dia telah meninggal 14 tahun yang lalu… saat dia keluar dari tempatmu, ia sudah tidak ada lagi… tidak… bukan, sesungguhnya bukan hari itu… tapi jauh saat ibu kami meninggal, ia juga telah ikut bersamanya. Dan si pemilik nama Beyond Birthday itu hanyalah pemuda psikopat bodoh yang meminjam tubuh adikku. Aku sebagai kakaknya, tidak akan pernah membiarkan ia menganiaya jiwa Ryuzaki lagi… selamanya… "

Watari menatap punggung L.

Setitik air mengalir dari kelopak mata L.

" Pintar… jika kau menaruh head linenya di semua situs, KIRA yang memang berorientasi menghakimi seluruh kriminal pasti akan segera membunuhnya, apalagi nama aslinya telah diketahui. Segalanya hanya sesuai dengan perkiraan L. " Watari bergumam menjauh.

" Hanya saja, sadar atau tidak, L baru saja meminjam kekuatan KIRA---kekuatan yang ditentangnya sendiri---Apakah sudah tidak ada jalan lain ? Ah… jika L berpikir seperti itu, maka tak ada seorangpun yang dapat meragukannya. Berarti memang tak ada lagi jalan lain. Ia pasti sangat menyayangi adiknya. "

" Ryuzaki… aku hanya mengikuti permainanmu… Kau bilang 'jika aku menjadi terang, maka kau akan menjadi gelap. Kau hanya akan bangkit untuk melawanku, sebab dari situlah kau tidak akan pernah menjadi bayanganku. Kau benar sekali. Kau menjadi pembunuh, maka akulah yang akan menjadi penangkapmu. Aku telah mengembalikan jiwamu kedapa surga… Aku tidak akan pernah menyesal melakukannya… "

Di salah satu sel di L A.

Seorang pemuda memegangi dadanya dengan kuat. Ia menahan sakit yang tiba – tiba datang. TIDAK MUNGKIN, pikirnya. Aku sedang mengalami serangan jantung !

" LAWIE !! " Ia menjerit.

" KAU TAK AKAN PERNAH MENANG DARIKU ! KAU TAK AKAN PERNAH BISA LARI DARIKU ! TIDAK SELAMANYA ! "

Ia tersungkur. Dalam posisi tergeletak miring, ia susah payah bernapas. Air mata membanjiri wajahnya. Tanpa diinginkannya tiba – tiba memori masa lalunya menyeruak keluar bagai pertunjukan film di depan matanya.

" LAWLIET !! AKU MEMBENCIMU ! AKU SELALU MEMBENCI--- "

SAKIT, SAKIT SEKALI…

Apakah ini yang dialami wanita itu ?

Ibu… Sakit sekali ibu…

" Lawie… "

Iapun berlalu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

3 Bulan kemudian.

" Semoga sukses, Lawliet. "

Lawliet berhenti berjalan, ia menoleh.

" Maksudmu ujian ? "

" Jangan mengejeku, aku tahu pasti kau akan keluar sebagai siswa nomor satu Todai. Kau tahu maksudku, Lawliet. Kasusmu. Maksudku KIRA-mu "

Lawliet menerawang sejenak.

" Ya… ya… kau benar… KIRA-ku… " Kemudian ia menyambung,

" Watari, bisa panggil aku Ryuzaki mulai sekarang ? "

Watari menatapnya sejenak, berbalik, dan berjalan perlahan meninggalkannya.

" Jika itu kemauanmu. " Jawab Watari

" Itu kemauanku Watari. Dan kau tahu apalagi kemauanku ? Jika aku bertemu KIRA, aku rasa aku harus berterima kasih padanya… "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

1 Tahun kemudian.

Lawliet berpikir sepersekian detik saat merasa tubuhnya terjatuh dari kursi.

Inikah yang dirasakan Ryuzaki ? Dan ibu ?

Ia merasa ada tangan yang menopang bawah tubuhnya sebelum ia benar – benar terjatuh ke lantai.

Ia mendengar bunyi dentangan sendok.

Ia mendengar seruan kejut, namun rasanya jauh sekali.

Sebab yang kini dia rasakan hanya rasa sakit yang menyiksa di bagian dadanya. Juga matanya hanya bisa berkonsentrasi pada seseorang yang saat ini menopangnya.

Mungkin kerja otaknya menurun bersamaan dengan rasa sakit yang menggerogoti dadanya. Membunuh semua kemampuan intelektualitasnya. Perlahan – lahan pergi bersama dengan kesadarannya.

Namun hanya satu yang masih dipertahankan oleh Lawliet. Orang yang ada saat ini menopangnya.

Ia tak ingat siapa ini… yang wajahnya perlahan berubah… senyumnya perlahan – lahan nampak… kejam dan dingin.

Oh iya, aku tahu siapa ini. KIRA.

KIRA… ada satu hal yang ingin ku ucapkan padamu…

Jadi aku benar… tapi aku…

Lalwliet tersenyum.

Terima kasih…


Sabtu, 09 April 2011

Sandi yg sampai sekrang FBI belum berhasil memecahkannya

Apakah Anda memiliki otak yang encer dan pandai memecahkan sandi? Jika iya, maka mungkin Anda dapat membantu Badan Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat untuk memecahkan sebuah sandi pembunuhan.

Menurut laman MSNBC, sudah lebih dari 11 tahun FBI berusaha untuk memecahkan sandi yang menyimpan misteri pembunuhan seorang pria di kota St. Louis, negara bagian Missouri, Amerika Serikat.

Misteri ini dimulai pada 30 Juni 1999, saat Ricky McCormick, 41, ditemukan tewas terbunuh di rumahnya. Di dalam celana McCormick ditemukan dua lembar kertas bertuliskan huruf-huruf acak yang diduga merupakan sebuah sandi.

Tim pemecah kode FBI telah berusaha mati-matian untuk memecahkan sandi tersebut, namun mereka belum mendapatkan jawabannya. Hingga kini, tidak ada satupun tersangka yang ditangkap terkait pembunuhan ini.

"Kami sangat pandai dalam memecahkan sandi. Namun, dalam kasus ini kami membutuhkan bantuan," ujar Dan Olson, kepala badan Pemecahan Kode FBI.

"Pemecahan kode ini akan dapat mengungkap keberadaan korban sebelum dia tewas dan dapat mengungkap seluruh misteri pembunuhan ini," lanjut Olson lagi.

Olson mengatakan bahwa sandi yang ditemukan oleh FBI pada jasad McCormick dibuat dalam format yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya.

Menurut catatan FBI, McCormick tidak lulus SMA namun dia dikenal sebagai seorang jenius otodidak. Anggota keluarganya mengatakan McCormick kerap menggunakan tulisan-tulisan sandi sejak kecil, namun tidak ada yang mengetahui apakah ada yang mengerti maksud sandi-sandi tersebut.

FBI meyakini catatan sandi berisikan lebih dari 30 baris kata tersebut dibuat McCormick tiga hari sebelum kematiannya. Inilah sandi yang membuat FBI pusing:



FBI berharap jika ada yang dapat memecahkan sandi tersebut, dapat menghubungi mereka di alamat :

FBI Laboratory
Cryptanalysis and Racketeering Records Unit
2501 Investigation Parkway
Quantico, VA 22135
Attn: Ricky McCormick Case






sooo siapa yg bisa bantu FBI ??? :)

Gambar yg Ajaib O.O

Nih cek deh gambar2 yg unik dan super ajaib, waktu saya liat aja saya sempet takjub 

checkidot gan............. :D

Semua garis diagonal Paralel.
Buktikan dengan penggaris

Lalu akhirnya saya searching gambar-gambar lain seperti di atas, lalu nemu nih, gambar-gambar yang ajaib.
Lingkaran di atas sempurna.
Semua kotak sempurna bentuknya, tidak ada yang bengkok.
Percayalah, tidak ada bulatan / titik hitam di sudut-sudut kotak
Bagaimana sebuah tangga tidak ada turunnya.

Perhatikan titik hitam di tengah (Fokus selama beberapa detik). Lalu tarik kepala anda menjauh/mendekat dari gambar. Anda akan melihat roda berputar.
Anda pasti melihat roda-roda berputar, betul??

Perhatikan titik hitam di tengah selama beberapa lama (Fokus hanya pada titik tersebut). Anda akan melihat bulatan warna lain akan menghilang.

Berapa jumlah orang di atas yang benar, 12 atau 13?
Hmm…Kerenkan....
Kenapa hal tersbut bisa terjadi ? Pasti banyak yang bingung bukan.
Menurut saya, itu semua terjadi karena adanya distorsi dari hal-hal di sekitarnya. itu yang membuat kita kurang bisa membedakan mana yang benar atau yang salah.

Jadi, persepsi kita menentukan langkah kita selanjutnya, keep positive thinking guys :)

Jumat, 08 April 2011

Harta Karun Pulau Oak yg menarik

Waktu itu saya pernah iseng2 baca artikel di sebuah website gak sengaja saya menemukan artikel ini yg begitu menarik, chekidottttt...
 
 
 
Awal Penemuan Harta Karun Pulau Oak
Pada suatu hari di musim panas pada tahun 1795, seorang remaja bernama Daniel McGinnisNova Scotia. Dia kemudian merasa penasaran dengan suatu permukaan tanah yang terlihat aneh. Permukaan tanah tersebut berbentuk bulat dan lebih rendah dibandingkan tanah di sekelilingnya. Di atas permukaan tanah yang rendah tersebut terdapat sebuah pohon yang rantingnya seperti dipotong untuk membentuk sebuah katrol. Karena pernah mendengar tentang kisah bajak laut di daerah tersebut, McGinnis akhirnya memutuskan pulang dan memanggil teman-temannya untuk mencari tahu tentang dataran tanah yang aneh tersebut. sedang menyusuri suatu daerah di pulau Oak,

Beberapa hari kemudian McGinnis bersama dua orang temannya, John Smith (19 tahun) dan Anthony Vaughan (16 tahun), mulai menggali lubang tersebut. Pada kedalaman 2 meter dari permukaan, mereka menemukan sebuah batu ubin besar yang menutupi lubang tersebut. Penggalian kemudian terus dilakukan, dan apa yang mereka dapati selanjutnya, semakin menguatkan dugaan mereka jika sesuatu yang sangat berharga telah disembunyikan di dalam lubang tersebut. Pada kedalaman 10 meter, mereka mendapati sebuah lapisan kayu ek berbentuk gelondongan menutupi lubang tersebut.

Lapisan yang sama juga mereka dapati pada kedalaman 20 meter dan juga pada kedalaman 30 meter, suatu lapisan kayu berbentuk bundar yang seolah menjadi lapisan penutup lubang tersebut. Karena merasa sudah tidak mungkin lagi melanjutkan penggalian untuk ukuran 3 orang remaja, mereka akhirnya memutuskan untuk kembali pulang dan memikirkan perencanaan yang matang untuk melanjutkan penggalian. Mereka lalu meninggalkan lubang tersebut selama 8 tahun. Waktu tersebut mereka gunakan untuk mencari seseorang atau siapapun yang bisa membantu mereka baik dalam urusan dana maupun peralatan.

Penggalian Lanjutan
Tidak banyak yang dapat mereka temukan dan usahakan hingga sekitar tahun 1802. Pada tahun tersebut Simon Lynds mengunjungi lubang tersebut dan terkesan dengan cerita dari 3 sekawan tersebut. Simeon kemudian membentuk sebuah perusahaan yang khusus untuk menangani penggalian lubang harta karun tersebut. Perusahaan itu bernama Onslow Company.

Dengan bantuan sebuah perusahaan, kedalaman 30 meter yang sebelumnya digali ketiga remaja tersebut dengan susah payah dapat digali kembali oleh tim penggali dengan mudah. Penggalian kemudian dilanjutkan hingga kedalaman 90 meter. Mereka menemukan lapisan pelindung lainnya setiap kedalaman 10 meter.

Pada kedalaman 40 meter, sebuah lapisan arang menutupi lubang tersebut, pada lapisan 50 meter sebuah lapisan dempul, dan pada kedalaman 60 meter sebuah lapisan serat kelapa yang menjadi lapisan penutup. Pada kedalaman 90 meter (versi sejarah lain mengatakan pada kedalaman 80 meter), tim penggali menemukan suatu petunjuk. Sebuah batu datar dengan panjang 3 meter dan lebar 1 meter yang mengandung huruf-huruf aneh dan angka aneh telah menjadi sebuah teka-teki lain sekaligus seperti penegasan tentang adanya sesuatu yang berharga di dasar lubang tersebut.

Penggalian kemudian terus dilanjutkan. Pada kedalaman 93 meter, tanah lubang galian tersebut mulai memasuki lapisan lumpur lunak. Penggalian kemudian dihentikan pada hari itu ketika mereka mencapai lapisan lumpur lunak.

Keesokan harinya ketika tim penggali kembali, mereka terkejut ketika mendapati lubang galian mereka telah dipenuhi air setinggi 33 meter. Tim akhirnya memutuskan untuk memompa air keluar, namun percuma. Penggalian kemudian baru dilanjutkan pada tahun berikutnya ketika diputuskan untuk menggali sebuah lubang paralel yang nantinya akan terhubung dengan lubang galian pertama. Namun usaha mereka menjadi sia-sia ketika lubang paralel yang dibuat mulai mencapai kedalaman 100 meter, lubang tersebut mulai dipenuhi kembali dengan air.

Proyek ini akhirnya terhenti dan menjadi terlantar selama 45 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, tidak ada lagi yang melakukan penggalian harta karun.

Pada tahun 1849 kemudian, The Truro Company adalah perusahaan berikut yang kembali mencoba menguak misteri lubang misteri di pulau Oak tersebut. Tim penggali langsung mencoba menggali hingga kedalaman 86 meter, namun karena air mulai kembali menggenang, tim melakukan spekulasi untuk mem-bor inti lubang sebelum air kembali menggenang. Pemboran ini membuahkan sebuah hasil yang tidak terduga.

Tanda Pertama sebuah Harta Karun
Pada kedalaman 98 meter bor mendapati suatu lapisan cemara. Selanjutnya bor terus menembus lapisan lebih dalam. Tim penggali dari The Truro Company kemudian menemukan 4 inci lapisan kayu pohon ek. Selanjutnya mereka menemukan lapisan metal setebal 22 inci, selanjutnya 4 inci lapisan kayu pohon ek lagi dan lapisan cemara lainnya. Kesimpulannya, mereka mungkin telah membor suatu kotak atau peti harta karun yang terbuat dari kayu pohon ek. Ketika mereka mengangkat bor mereka, tim penggali mendapati serpihan kayu ek dan helaian yang terlihat seperti kulit kelapa.

Salah satu bagian bor juga mendapati beberapa untaian rantai yang terbuat dari emas. Ketika pengeboran berlanjut, tiba-tiba salah seorang kru mendapati bahwa air dalam lubang itu ternyata adalah air asin dan sedang naik ke atas mengikuti air pasang. Hal ini mengindikasikan jika desainer dari lubang ini telah berhasil membuat lubang perangkap cerdas yang dirancang untuk membanjiri lubang jika seseorang mulai mendapati harta karun.

Tim penggali kembali pada tahun 1850 dengan rencana untuk menggali lubang paralel dan berusaha untuk mencapai lubang harta karun tersebut lewat lubang paralel yang akan dibuat. Namun nihil. Seperti sebelumnya, ketika lubang mulai menyentuh kedalaman 90 meter, air langsung membanjiri seisi lubang paralel. Tim penggali kemudian memompa keluar air yang menggenangi lubang paralel tersebut. Dalam proses memompa air tersebut keluar yang terkesan tidak mungkin, seorang anggota tim penggali mendapati jika pada saat air surut, ada sumber air lain yang masuk, dan air asin itu menandakan jika air tersebut berasal dari pantai. Tim pun memeriksa pantai tersebut yang menjadi salah satu penghalang penggalian mereka, dan apa yang mereka dapati tentang pantai tersebut selanjutnya sungguh diluar akal sehat. Pantai tersebut adalah pantai buatan.

Berdasarkan pengamatan dari tim penggali, pantai buatan tersebut telah dirancang sedemikian rupa agar terhubung dengan lubang galian yang berjarak sekitar 500 meter dari pantai tersebut. Saluran air adri pantai buatan tersebut menurut perkiraan terhubung dengan lubang galian harta karun pada kedalaman 110 meter. Untuk lebih jelasnya perhatikan Smith’s Cove Flood Tunnel.

Solusi berikutnya tim penggali dari Truro Company ingin menghalang aliran air dari pantai yang ada pada saluran air tersebut. Mereka membangun bendungan yang nantinya akan mengalihkan aliran air dari Smith’s Cove Flood Tunnel, sehingga nantinya tidak akan ada air yang akan menggenangi lubang galian ketika air dipompa keluar. Sayangnya sebuah badai menghancurkan bendungan yang dibangun sebelum bendungan itu selesai dibuat. Truro Company akhirnya menyerah pada tahun Hal menarik yang perlu dicatat dari pembangunan bendungan oleh tim galian dari Truro Company adalah, tim menemukan sisa-sisa bendungan yang lebih tua ketika mereka membangun bendungan mereka.

Pencarian harta karun pulau Oak selanjutnya kembali dilakukan pada tahun 1861 oleh Oak Island Association. Hal pertama yang dilakukan tim penggali dari OIA adalah membersihkan lubang harta karun hingga kedalaman 88 meter. Mereka kemudian menggali lubang baru ke arah timur. Lubang yang digali ke arah timur ini bermaksud untuk mencoba menemukan saluran lubang harta karun yang terhubung ke laut. Setelah mencapai kedalaman 120 meter, tim penggali akhirnya membatalkan rencana mereka karena tidak menemukan satu saluran pun yang terhubung ke lubang harta karun. Lubang baru tersebut akhirnya menjadi terlantar. Lubang kedua yang digali untuk mencari harta karun tersebut selanjutnya digali untuk mencari saluran harta karun ini ke arah barat.

Ketika lubang kedua ini mencapai kedalaman 118 meter, tiba-tiba air mulai membanjiri lubang galian tersebut, sama seperti yang terjadi pada lubang galian utama harta karun pulau Oak. Saat air mulai membanjiri lubang tersebut itulah tiba-tiba lubang galian itu ambruk kebawah lebih dalam dari 15 meter, tidak ada yang tahu pasti seberapa dalam harta karun yang di dalamnya ambruk ke bawah. Pada penggalian dari OIA inilah pertama kali memakan korban jiwa. Namun korban yan jatuh bukan karena tertimbun di lubang galian, melainkan karena pompa uap yang digunakan tiba-tiba meledak dan mencederai tim yang ada di sekitar hingga memakan korban. Penggalian ini juga akhirnya tidak berhasil memecahkan teka-teki saluran lubang harta karun pulau Oak. Proyek oleh OIA ini akhirnya dihentikan pada tahun 1864 karena kehabisan dana.

Pencarian selanjutnya terus berlanjut pada tahun 1866, 1893, 1909, 1931 dan 1936. Pencarian yang mulai menggunakan metode-metode modern ini selanjutnya belum juga berhasil memecahkan misteri dari saluran lubang harta karun pulau Oak. Metode-metode modern yang digunakan antara lain adalah dengan meledakkan saluran pembanjir, membuat bendungan yang akan menjaga agar air tidak akan memenuhi lubang galian, dan menggali menggunakan derek penggalian (tidak secara manual lagi). Satu-satunya dari cara-cara modern yang membuahkan hasil yaitu keberhasilan menutup aliran air dari Smith’s Cove Tunnel, namun keberhasilan ini hanya membuat aliran air buatan manusia lainnya lebih banyak mengalir dari arah selatan.

Pada tahun 1936, Gillbert Hadden yang bekerja sama dengan Fred Blair memulai investigasi baru terhadap pulau Oak. Kali ini fokus mereka tidak hanya pada lubang galian utama, tetapi kepada seisi pulau. Mereka mulai mencari hal-hal yang mungkin akan terkait dengan harta karun tersebut. Investigasi ini akhirnya menemukan 2 hal penting. Yang pertama adalah penemuan batuan berukir pada kedalaman 90 meter dari di lubang galian harta karun, sedangkan penemuan kedua adalah sepotong kayu yang diduga merupakan bagian dari suatu konstruksi besar karena mempunyai bentuk yang dapat dihubungkan dengan bagian lainnya dengan menggunakan sebuah pin (mungkin semacam baut).

Hingga saat ini pengeboran masih berlanjut. Pengeboran saat ini dikomando oleh Blankenship dan Briton. Penemuan besar yang terjadi dari Briton dan Blankenship, yaitu apa yang dikenal dengan nama Borehole 10-X. Tabung baja sepanjang 237 meter, dan tenggelam pada kedalaman 180 meter meter di tepi timur laut.


Borehole 10-X

Teori
Dibawah ini adalah beberapa teori yang beredar di masyarakat mengenai siapa sebenarnya pemilik dari harta karun tersebut.

Captain William Kidd – Sebagai seorang pelaut terkenal, rumor tentang harta karunnya tidak lepas dari pembicaraan masyarakat pulau Oak. Beberapa legenda mengenai harta karunnya juga merujuk kepada pulau Oak.

The French – teori ini mengatakan jika pemilik dari harta karun tersebut adalah Prancis yang mengubur uang mereka sebagai antisipasi dari kekalahan perang yang banyak terjadi ketika melawan Inggris pada masa kolonisasi Amerika.

The Vikings – Beberapa catatan masyarakat juga mengatakan jika bangsa Viking telah beberapa kali mengunjungi Amerika. Meskipun tidak ada yang berani menegaskan jika harta karun tersebut adalah milik bangsa Viking, namun rumor tentang mereka juga tidak lepas dari bahan pembicaraan masyarakat.

Bands of pirates – Pulau Oak juga terkenal telah banyak menjadi tempat persinggahan bajak laut. Fakta ini memunculkan teori kepercayaan baru jika harta karun telah dikubur di suatu tempat di pulau Oak.

Inca or Maya treasure – selama masa penjajahan Amerika oleh Eropa pada abad ke-18 dan 19, banyak dari kekayaan peradaban Inca dan Maya yang lenyap. Teori kemudian menyebutkan jika mungkin saja beberapa yang masih simpati dengan Amerika telah mengubur harta kekayaan dari peradaban Inca dan Maya di suatu tempat seperti pulau Oak.

Teka-teki Tulisan Pada Batu Ukir

Sebagaimana telah saya sebutkan di atas jika pada kedalamana 90 meter, telah ditemukan sebuah batu yang mengandung tulisan aneh. Batu yang ditemukan pada kedalaman 90 meter tersebut mempunyai tulisan sebagai berikut:


Tulisan Pada Batu yang Ditemukan Pada Kedalaman 90 meter


Batu tersebut telah menghilang sampai sekarang. Meskipun memiliki makna tersendiri bagi para pemburu harta karun di pulau Oak, namun beberapa kalangan meragukan keaslian batu tersebut. Mereka yang berpandangan ragu akan batu tersebut mengatakan jika batu tersebut mungkin saja telah dibuat dan ditinggalkan oleh para penggali terdahulu agar membuat para penggali selanjutnya hanya lebih bingung.

Meskipun demikian, seorang profesor bahasa dari Universitas Halifax pada tahun 1866, pernah mencoba menerjemahkan skrip tersebut.




Kunci untuk menerjemahkan skrip tersebut


Dengan demikian, hasil alih bahasanya menjadi seperti ini.

Death Note Remake

sebenernya isu ini udh ada semenjak tahun yg dulu2 jd sorry kalo bahas nya baru sekarang, jd check aja nih infonya!!!

*pemeran2 Death Note amerika yg saya tahu yg bakal meranin para tokoh anime 



nah denger2 sih pemainnya yg pada diatas itu tu tp masih isu belum benerannya :) Tapi kalo emang gak salah death note remake ini bakalan  rilis tahun ini tahun 2011 O.O
WOWWW.......... Gimana hasilnya ya?? penasaran?? kita liat aja nanti ^_^

new blog :D

akhirnya blog ku kebuat juga :D
setelah mecoba berkali2 akhirnya jd juga *knp gak dr dulu?? =_='' . Sebenernya aku masih belum ngerti make blog tp karena pengen EKSIS jd buat aja deh hhahahahaha xD *alay looo -_-
udah ah aku mau edit2 blog ku dulu nanti kalo udah selesai baru deh bikin2 postingan...

^_^